1,5 Juta Naker di Sulteng, Belum Setengahnya Tercover BPJS Tenaga Kerja

Sosialisasi dan persiapan Paritrana Award 2021 yang dipusatkan kegiatannya di Hotel Santika Palu, Selasa (21/12/2021). Foto: Biro Adpim Setdaprov

Palu, Teraskabar.id– Kepala BPJS Naker Raden Harry Agung Cahya mengungkapkan dari 1,5 juta lebih tenag kerja (Naker) Sulawesi Tengah  (Sulteng),  baru 459 ribu yang tercover BPJS Tenagakerja.

“Itu berarti ada potensi 1 juta lebih naker yang belum masuk ke program kata Kepala BPJS Naker,” kata Raden Harry saat menyampaikan sambutannya melalui virtual pada sosialisasi dan persiapan Paritrana Award 2021 yang dipusatkan kegiatannya  di Hotel Santika Palu, Selasa (21/12/2021), dikutip dari rilis yang dikirim Biro Adpim Setdaprov.

Ia juga menyampaikan, selama kurun 2021, telah disalurkan lebih dari Rp326,4 Miliar kepada 25 ribuan penerima manfaat program BPJS naker di Sulteng.

Di bagian lain, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Naker, Amrullah menyampaikan bahwa penilaian Paritrana mencakup aspek regulasi, kepesertaan dan wawancara.

Harapannya tahun ini, Sulteng mampu meraih prestasi di ajang terkait.

“(Paritrana untuk) mewujudkan kehadiran negara bagi pekerja sehingga meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mencegah kemiskinan baru,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Sulteng melalui Pj Sekda Ir. H. Moh. Faizal Mang menyambut baik Paritrana Award 2021 guna mengapresiasi pemerintah daerah dalam mewujudkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja.

Kegiatan yang dilakukan secara hybrid tersebut, mengundang sekretaris daerah (Sekda) kabupaten/kota, kepala dinas tenaga kerja, pimpinan badan usaha, serikat pekerja dan asosiasi pengusaha.

“Perlindungan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan pemenuhan hak dasar pekerja yang wajib diberikan,” kata Pj Sekda mengawali sambutan gubernur.

Ia berharap semangat Paritrana berdampak pada meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS naker dan ketaatan melaksanakan regulasi perlindungan pekerja di Sulteng.

  Seorang Jemaah Haji Asal Kota Palu Wafat di RS King Abdul Azis Makkah

“Lebih baik kita kehilangan 1 menit dalam bekerja daripada celaka dan hilang segalanya hanya karena mengabaikan faktor-faktor K3,” ujarnya.  (teraskabar)

Terkait