Makassar, Teraskabar.id – Journalist Class Angkatan 10 yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institut di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah berakhir.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa (4-5/11/2024), diikuti 38 media dari Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua). Enam media dari Sulawesi Tengah diberi kepercayaan oleh OJK Provinsi Sulawesi Tengah untuk ambil bagian dari upaya OJK meningkatkan literasi keuangan di kalangan jurnalis.
Baca juga: Pjs. Bupati Morut Ajak ASN dan Jurnalis Menjunjung Tinggi Netralitas pada Pilkada 2024
Wakil Kepala OJK Sulawesi Tengah, Budi Hamdani, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada para jurnalis tentang tugas, fungsi, dan peran OJK, khususnya dalam pengawasan terhadap layanan jasa keuangan serta perlindungan konsumen.
“Kami berharap jurnalis yang ikut dapat membawa pemahaman baru tentang literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat. Ini bukan sekadar informasi, tetapi edukasi penting yang perlu dipahami publik tentang sektor jasa keuangan,” ungkap Budi Hamdani kepada TribunPalu.com Selasa (5/11/2024) malam.
Menurut Budi, kegiatan Journalist Class ini bukan hanya mempererat hubungan antara OJK dan media, tetapi juga menjadi sarana bagi OJK untuk menyebarkan informasi yang akurat dan kredibel melalui media massa.
Dengan pemahaman yang lebih baik, jurnalis diharapkan mampu memberikan pemberitaan yang berimbang dan edukatif, khususnya terkait peran OJK dalam menjaga stabilitas keuangan.
Pelatihan ini adalah bagian dari program tahunan yang diselenggarakan OJK dengan lokasi yang berbeda setiap tahun.
Tahun ini, wilayah Sulawesi Tengah mendapat kesempatan berharga untuk mengirim perwakilan jurnalis dalam pelatihan berskala regional, yang mencakup kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua.
“Kami ingin agar teman-teman jurnalis dari Palu semakin memahami konsep literasi keuangan, sehingga nantinya berita yang mereka sajikan ke publik tidak hanya informatif tetapi juga mendidik. Ini adalah langkah penting agar masyarakat luas dapat lebih paham akan pentingnya inklusi dan perlindungan keuangan,” jelas Budi.
Lebih lanjut, OJK berharap para jurnalis ini dapat berperan aktif sebagai agen edukasi melalui berita yang mereka hasilkan.
Selain sekadar melaporkan peristiwa, jurnalis diharapkan mampu memberikan informasi yang membantu masyarakat memahami hak dan kewajiban mereka sebagai konsumen layanan keuangan.
Budi Hamdani menambahkan bahwa OJK Sulteng akan terus mendukung kegiatan pelatihan ini sebagai upaya memperkuat sinergi dengan media.
Ia menekankan pentingnya peran jurnalis dalam menyampaikan informasi yang benar dan mengedukasi masyarakat tentang dinamika di sektor keuangan.
“Peran jurnalis sangat strategis. Kami di OJK berharap media tidak hanya menjadi saluran informasi tetapi juga mitra edukasi bagi masyarakat. Kami ingin terus berkolaborasi dengan jurnalis dalam menyampaikan informasi yang benar dan bermanfaat terkait perkembangan sektor jasa keuangan,” tutur Budi.
OJK Sulteng berharap ke depan, pelatihan ini tidak hanya mengasah kemampuan jurnalis dalam memahami regulasi dan isu di sektor keuangan, tetapi juga memperkuat komitmen mereka dalam menyebarkan berita yang edukatif dan berdampak positif bagi masyarakat luas. (red/teraskabar)
Comment