Brida Innovation Week 2024 Hadirkan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna

Palu, Teraskabar.id – Semarak Brida Innovation Week (BIW) 2024 kini tengah dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulteng.

Tidak hanya dalam bentuk seremonial semata, nantinya kegiatan ini akan banyak diisi dengan berbagai macam rangkaian acara, salah satunya yaitu Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG).

Baca juga: BRIDA Sulteng dan Untad Riset Hilirisasi Nikel di PT IMIP

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Kepala Brida Provinsi Sulawesi Tengah, Faridah Lamarauna, pada saat memimpin pertemuan dalam agenda persiapan Brida Innovation Week 2024, Kamis (5/9/2024).

Pada kesempatan tersebut juga, Faridah Lamarauna, mengungkapkan bahwa mulai pertanggal 5 September 2024 ini, Brida Sulawesi Tengah telah membuka pendaftaran untuk lomba tersebut hingga pada 30 September 2024.

Tujuan diadakannya lomba inovasi TTG ini yaitu untuk mendorong budaya kreativitas dan inovasi di masyarakat, memasyarakatkan pemanfaatan hasil TTG untuk peningkatan produktivitas dan perekonomian masyarakat, meningkatkan manfaat TTG menuju keunggulan kompetitif daerah, dan memasyarakatkan teknologi dan metode untuk menumbuhkan budaya enterpeneur.

Persyaratan umum dari lomba inovasi TTG ini yakni, peserta merupakan komunitas kemahasiswaan yang dibentuk oleh perguruan tinggi dan unit kerjanya. Nantinya para peserta dapat menyerahkan proposal dan produk TTG sesuai jadwal dan format yang ditentukan melalui sekretariat panitia lomba.

Baca jugaMusrenbang RKPD 2025, BRIDA Sulteng Serahkan Bantuan Alat Pemanggil Ikan

Persyaratan umum lain yang harus dipenuhi yaitu setiap komunitas hanya dapat mengusulkan 1 (satu) produk TTG untuk dilombakan. Produk TTG yang dilombakan tersebut, dapat diimplementasikan untuk menunjang aktivitas masyarakat pada sub sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kesehatan, lingkungan hidup, dan kehutanan.

Persyaratan khusus dalam lomba ini berupa produk TTG seperti perangkat teknologi dan perangkat lunak (system otomasi). Adapun biaya produksi produk TTG yang dilombakan sebesar maksimal 5 (lima) juta untuk prototype, dan maksimal 20 (dua puluh) juta untuk implementasinya.

Peserta yang ikut berpatisipasi dalam lomba tersebut merupakan anggota komunitas kemahasiswaan yang merupakan mahasiswa aktif terhitung saat pendaftaran, dengan jumlah peserta minimal berjumlah 3 (tiga) dan maksimal 5 (lima) orang.

Peserta lomba juga harus memenuhi persyaratan proposal, yang mana proposal tersebut terdiri atas isi proposal dan lampiran. Isi dari proposal itu sendiri terdapat maksimal 5 (lima) halaman, yang memuat; latar belakang, permasalahan, solusi yang ditawarkan, alur kerja TTG, hasil yang diharapkan, hingga pada dampak yang diberikan.

Baca jugaPenanganan Stunting di Desa Tuva Sigi, BRIDA Sulteng Ubah Pola Penanganan 

Tidak hanya itu, lampiran dari isi proposal yang diajukan terdiri atas; surat tugas dari pembina unit kemahasiswaan untuk mengikuti lomba TTG, SK otentifikasi produk TTG dari pembina unit kemahasiswaan, daftar rincian bahan dan harga dari prototype produk TTG yang ditanda tangani oleh pembina, daftar rincian bahan dan harga dari implementasi produk TTG yang ditanda tangani oleh pembina dan foto produk TTG yang diusulkan.

Aspek penilaian dari lomba inovasi TTG ini meliputi penilaian aspek administrasi, penilaian aspek teknologi, penilaian aspek ekonomi, penilaian aspek manfaat serta penilaian aspek dampak. Nantinya pemenang lomba kategori 1,2 dan 3 akan mendapatkan hadiah serta penghargaan berupa produk inovasinya akan menjadi bahan materi bimtek penerapan TTG pada kegiatan Brida Tepat Guna tahun 2025. (red/teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *