Bupati Morut Kukuhkan Kepengurusan Dewan Adat Wita Mori

Morut, Teraskabar.id – Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Djulkerson Hehi mengukuhkan pengurus Dewan Adat Wita Mori yang diketuai Julius Pode.

Bupati Delis menjelaskan, semangat rekonsiliasi terhadap dualisme kepengurusan dewan adat menjadi semangat seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan saat ini.

“Orang orang tua kami berikan kami contoh bagi generasi muda bagaimana kita bisa bersatu. Jangan berikan kami contoh yang tidak baik. Berikan kami contoh tuwu mate memaroko, berikan kami contoh sebagaimana lagu Wita Moru yang selalu kita kumandangkan. Dan kegiatan hari ini tidak mengurangi semangat itu,” kata Bupati Delis, saat memberikan sambutan pengukuhan pengurus Dewan Adat Wita Mori, Jumat (28/6/2024), di ruang Pola Kantor Bupati.

Baca juga: Wagub Ma’mun Resmi Kukuhkan Anggota Paskibraka Sulteng 2023

Sebelumnya Delis menjelaskan jika dirinya telah mengundang para orang tua yang berbeda pendapat untuk bertemu dan memulai upaya rekonsiliasi.

“Alasan saya menghadiri acara hari ini adalah karena saya memahami betul bagaimana berorganisasi. Tidak boleh ada kevakuman dalam kepengurusan agar organisasi bisa berjalan. Tapi rangkaian acara hari ini saya tegaskan tidak menyurutkan semangat kita untuk melakukan rekonsiliasi bagi Wita Mori. Tidak membatalkan agenda kita kedepan untuk mempersatukan orang orang tua kita,” kata Delis.

Baca juga: Gubernur Sulteng Mengukuhkan 32 Pejabat Eselon II Secara Virtual dari Jakarta

Selama ini terjadi dualisme kepengrusan Dewan Adat di bawah kepemimpinan Ten Marunduh dan kepengurusan lainnya di bawah kepemimpinan Julius Pode.

Dalam dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 6 dan 18 Juni 2024 di Rujab Bupati, kedua pimpinan lembaga adat ini menyepakati dan menandatangi kesepakatan pelaksanaan mubes serta telah membentuk kepanitiaan.

  Lokasi Kampanye Menguning, Wardha Daeng Mamala Yakin Golkar Makin Kuat di Morut

“Saya ingatkan bahwa pemegang mandat tertinggi lembaga adat Wita Mori adalah orang orang tua kami lembaga adat desa yang ada didesa-desa, bukan para elit bukan juga bupati,” kata Delis. (erny/teraskabar)

Terkait