Kendari, Teraskabar.id – Hari kedua kunjungan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama sejumlah jajaran pegawainya ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (9/8/2024), mengunjungi sekaligus mengamati lokasi tracking Mangrove Lahundape.
Kunjungan Kepala DKP Sulteng bersama 8 orang jajarannya di antaranya Kepala UPTD PP dan KKP3K Wilayah II, Iffat, S.Pi, MT., Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut, Abd.Rasyid, A.Pi, M.Si., Kepala Seksi Kepelabuhanan sekaligus Pengawas Perikanan., Suardin, S.Pi, seiring dengan pelaksanaan penggabungan antara Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan dengan UPTD Konservasi, sesuai Pergub No 26 tahun 2023.
Baca juga: Mangrove dan Upaya PT IMIP Melestarikan Pesisir Bahodopi
Saat tiba di lokasi tracking Mangrove Lahundape, terlihat tanaman Mangrove tumbuh dan berjejer di sepanjang Jalan By Pass Kota Kendari yang terletak di Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
“Lokasi tracking Mangrove Lahundape kini menjadi kawasan ekosistim mangrove yang terluas di kota Kendari,” kata Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba disela-sela kunjungan di Kota Kendari selama empat hari, Kamis – Ahad (8-11/8/2024) .
Kepala DKP menjelaskan, meskipun beberapa fasilitas tracking seperti jembatan mengalami beberapa kerusakan, namun tanaman mangrovenya terpelihara dengan sangat baik dan juga dengan tingkat kerapatan yang tinggi.
Baca juga: Berkunjung ke PPS Kendari, DKP Sulteng Bahas Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan WPP 714
“Menjadi sangat menarik karena jejeran hutan mangrove ini berada persis dipinggiran jalan raya utama dan di sebelahnya adalah Teluk Kendari yang menjadi salah satu destinasi wisata di Sulawesi Tenggara,” tambahnya.
Hutan Mangrove dengan berbagai jenis di antaranya Rhizophora apiculate, Bruguiera gymnoriza sekaligus sebagai habitat sekitar 50 jenis burung.
Pada bagian perairannya lanjutnya, teramati berbagai jenis ikan, kepiting dan kerrang- kerangan.
Kunjungan ini didampingi oleh Tenaga Fungsional DKP Provinsi Kendari, Femy, A.Pi, M.Si., dan staf Kelurahan Lahundape.
Baca juga: Memperingati Hari AIR Sedunia 2024, Alfamidi Palu Tanam 1000 Bibit Mangrove dan Bersih Pantai
Selanjutnya kunjungan ke Wisata Eco Kuliner Kampoeng Bakau yang berada di pesisir Kota Kendari, di mana mengintegrasikan kawasan hutan mangrove dan restoran sehingga menjadi daya tarik yang luar biasa.
Hal ini ditunjukkan dengan pada saat waktu kunjungan lokasi ini dipadati oleh pengunjung, bahkan harus antrian untuk reservasi tempat.
Belajar dari pemanfaatan Kawasan Hutan Mangrove tersebut, Sulawesi Tengah memiliki potensi yang sama. Upaya rehabilitasi mangrove pada kawasan yang rawan bencana abrasi terus diupayakan di pesisir pesisir Sulawesi Tengah. (red/teraskabar)