Sigi, Teraskabar.id – Sebagai bagian dari keluarga besar Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) kota Palu, Mohamad Rizal Intjenae yang pernah menjadi ketua pada tahun 1996 kala itu, menghadiri apel Kesaktian Pancasila dan Pembaretan Banser.
Dikesempatan tersebut, Rizal juga bertindak sebagai ketua kwarcab pramuka Sigi. Acara ini diselenggarakan di lapangan sepak bola desa Lambara, kecamatan Tanambulava, pada Selasa sore, (1/10/2024) waktu setempat.
Ketua PW GP Ansor Sulawesi Tengah, Moh. Rizki Lembah, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada ketua PC GP Ansor kabupaten Sigi, Ryan Hidayat, yang dianggap sebagai pilar kekuatan PW GP Ansor di Sulawesi Tengah. Rizki menegaskan pentingnya peringatan hari kesaktian pancasila dan menekankan bahwa berkat pancasila, Indonesia dapat hidup rukun dan damai.
Rizki juga mengingatkan bahwa ideologi pancasila lahir dari berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, dirumuskan oleh tim 9 BPUPKI, termasuk Soekarno dan Kahar Muzakir. Ia juga menyinggung pentingnya piagam Jakarta dalam pembentukan dasar negara, namun menekankan bahwa keputusan untuk tidak menerapkan syariat Islam bagi pemeluknya telah menyelamatkan kesatuan Indonesia.
“Pancasila menjadi landasan negara yang menjamin persatuan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya umat Islam, tetapi juga agama dan suku lainnya yang turut berjuang memerdekakan bangsa ini,” ungkapnya.
Rizki juga menegaskan, bahwa gerakan pemuda Anshor adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan negara, mengingat peran penting mereka dalam sejarah, termasuk peristiwa G30S/PKI.
“Anshor telah terbukti menjadi penjaga kedaulatan negara sejak dahulu dan komitmen itu akan terus dijaga,” tambahnya.
Ryan Hidayat, Ketua PC GP Ansor Sigi, menyampaikan bahwa meskipun GP Ansor dan Banser menolak terlibat dalam politik praktis, mereka siap mengawal kepentingan bangsa.
“Jika belum bisa menjadi yang terbaik, setidaknya kita harus berusaha menjadi manusia yang baik,” ujarnya.
Sementara Mohamad Irwan Lapatta selaku ketua PC NU Sigi, turut memberikan pandangannya tentang sejarah panjang bangsa ini menuju kemerdekaan. Ia mengingatkan bahwa peran pemuda, termasuk tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Tan Malaka, sangat signifikan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Menurutnya, tantangan besar yang dihadapi bangsa saat ini adalah ancaman narkoba, terorisme dan radikalisme yang telah masuk ke berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan dan partai politik.
Irwan juga mengimbau agar kader GP Ansor berhati-hati dalam memilih pemimpin di kabupaten Sigi dan Sulawesi Tengah.
“Kita harus memilih pemimpin yang punya adat, menghargai orang tua dan menghormati anak-anak. Pemimpin yang arogan tidak boleh dibiarkan memimpin bangsa ini,” tegasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh kabid kesbangpol Sulteng, Rustam Arifudin, sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Apel kesaktian pancasila dan pembaretan Banser ini menegaskan kembali komitmen Gerakan Pemuda Ansor untuk menjaga kedaulatan negara dan memastikan bahwa Sulawesi Tengah, khususnya kabupaten Sigi, tetap aman dan terkendali di masa mendatang. (red/teraskabar)