
Palu, Teraskabar.id – Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu mencatat jumlah Operasi SAR yang ditangani selama tahun 2023 sebanyak 57 kejadian dengan keterangan selamat 304 orang, Meninggal Dunia 26 orang dan Hilang 13 orang.
Secara rinci disebutkan, kondisi membahayakan jiwa manusia sebanyak 23 kejadian dengan hasil operasi, 13 orang selamat, 14 orang meninggal, serta 10 orang hilang.
Selanjutnya, kecelakaan pelayaran atau kapal sebanyak 28 kejadian dengan hasil operasi, 206 orang selamat, 4 orang meninggal, serta 3 orang dinyatakan hilang.
Baca juga: Tangani Stunting Lewat Program Kearifan Lokal
Kemudian, kecelakaan pesawat sebanyak 1 kejadian dengan hasil 8 orang selamat, nihil orang meninggal dan hilang.
Kansar Palu juga mencatat operasi SAR untuk 2 bencana alam dengan total 41 jiwa selamat, seorang meninggal, dan nihil orang dinyatakan hilang.
Selain itu, Kansar Palu juga menangani kecelakaan penanganan khusus sebanyak 1 kejadian dengan hasil operasi, 36 orang selamat, serta 6 orang meninggal.
Sementara di tahun 2022, jumlah operasi SAR yang dilaksanakan sebanyak 69 kejadian. Terdiri dari kecelakaan kapal 37 kejadian, kondisi membahayakan jiwa manusia 27 kejadian, bencana alam 3 kejadian dan Laka penanganan khusus 2 kejadian.
“Jika dibandingkan tahun 2022 dan tahun 2023 dapat kita lihat jumlah kejadian yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu sepanjang tahun 2023 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk kejadian masih didominasi oleh kejadian di perairan atau kecelakaan kapal,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Palu, Andrias Hendrik Johannes melalui keterangan tertulis yang diterima media ini.
Baca juga: Gagal Tangani Masalah Pangan, Daerah akan Mendapat Surat Cinta Mendagri
“Alhamdulillah kita dalam melaksanakan operasi SAR kita dibantu oleh potensi SAR seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat, sehingga semua dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil,” tambahnya.
Dengan melihat tingginya angka kejadian di perairan maka dengan ini, Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu mengimbau kepada para nelayan-nelayan dan operator kapal agar selalu memperhatikan situasi dan kondisi saat berlayar dan juga harus mengetahui informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG setempat.
Ia juga menyampaikan harapannya di tahun 2024 agar intensitas pelayaran atau kegiatan kita bisa menurun sehingga mematuhi semua agenda yang kita laksanakan dan tidak terjadi kecelakaan yang lebih banyak atau meningkat di tahun 2024.
“Itu harapan kami, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan baik dan mematuhi seluruh yang disampaikan instansi-instansi terkait di dalam melaksanakan kegiatan sehingga masyarakat semua merasa aman dan nyaman dalam setiap beraktivitas,” imbuhnya. (teraskabar)