Senin, 28 April 2025

Kesehatan dan Penanganan Stanting Skala Prioritas Anwar-Reny Jika Pimpin Sulteng

Kesehatan dan Penanganan Stanting Skala Prioritas Anwar-Reny Jika Pimpin Sulteng
Anwar Hafid-Reny Lamadjido melanjutkan kampanyenya di Bantaya, Parigi Moutong (Parimo), Ahad (20/10/2024). Foto: Tim Media BERANI

Parimo, Teraskabar.id – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2024, Anwar Hafid-Reny Lamadjido melanjutkan kampanyenya di Bantaya, Parigi Moutong (Parimo), Ahad (20/10/2024).

Dalam orasi politiknya, Reny Lamadjido menegaskan bahwa layanan kesehatan dan penanganan stunting menjadi prioritas utama.

Reny menyoroti banyaknya warga yang tidak memiliki akses ke BPJS aktif dan berjanji akan menyediakan program jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu.

Baca jugaDi Haul ke-18 Habib Abubakar bin Abdullah di Parimo, Anwar Hafid Mohon Doa Restu untuk Pilgub Sulteng

“Kesehatan adalah hak dasar dan kami akan memastikan semua warga, termasuk yang BPJS-nya mati, tetap mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.

Ia juga berkomitmen meningkatkan kualitas Rumah Sakit Undata Palu agar berstandar internasional sehingga warga tidak perlu dirujuk ke luar kota.

“Kami ingin warga Sulawesi Tengah mendapatkan layanan medis terbaik di rumah sakit dalam provinsi sendiri,” tambahnya.

Baca jugaAnwar Hafid Analogikan Sulteng Kapal Besar, BERANI Siap Jadi Nakhodanya

Selain itu, pasangan ini memprioritaskan penanganan stunting.

“Angka stunting di Parigi Moutong cukup tinggi. Jika terpilih, kami akan memberikan susu dan makanan tambahan kepada anak-anak yang terdampak stunting agar generasi masa depan lebih sehat dan kuat,” jelas dr. Reny.

Anwar Hafid menambahkan bahwa program ini adalah bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulawesi Tengah.

Baca jugaAnwar Hafid Tegaskan Pemimpin Hasil Sogokan Mendatangkan Murka Tuhan

“Kami berkomitmen menjalankan program pro-rakyat yang berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan,” ujarnya. (red/teraskabar)

  PT Tamaco Graha Krida di Morowali Disinyalir Kantongi Izin Operasional Kedaluwarsa