Koalisi Relawan Sangganipa Merehabilitasi Psikologi Relawan Korban Turbulensi Quick Count

Ketua Koalisi Relawan Sangganipa, Sapri Laupa di hadapan sejumlah awak media di secretariat Relawan Sangganipa, Jalan Setiabudi Kota Palu, Kamis (28/11/2024). Foto: Teraskabar.id

Palu, Teraskabar.id – Pemungutan suara Pilkada serentak, 27 November 2024 telah usai. Sebagai peserta Pilkada gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Koalisi Relawan Sangganipa, bagian Tim Pemenangan pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, H. Rusdy Mastura dan Bapak Mayjen Purnawirawan Sulaiman Agusto Hambuako menyampaikan pencerahan kepada masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) terkait Pilkada Sulteng 2024.

“Penyampaian ini terutama untuk merehabilitasi para relawan Sangganipa korban turbulensi quick count dan real count yang disampaikan para Paslon kontestan Pilgub Sulteng,” kata Ketua Koalisi Relawan Sangganipa, Sapri Laupa di hadapan sejumlah awak media di secretariat Relawan Sangganipa, Jalan Setiabudi Kota Palu, Kamis (28/11/2024).

Sapri pada kesempatan itu mengakui proses quick count hasil Pilgub Sulteng yang tiba tiba menghilang (take down) ketika tengah rilis sekitar pukul 20.00 Wita.

Sebelum publikasi hasil survey Poltracking mengalami take down sekitar pukul 20.00 Wita, posisi total suara masuk untuk Pilgub Sulteng menunjukkan angka 52,25 persen, dengan rincian masing-masing perolehan suara paslon, nomor urut 1, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri 20,62 persen, Paslon nomor urut 2, Anwar Hafid-Reny A Lamdjido 38,14 persen, dan Paslon nomor urut 3, Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto 35,67 persen.  

“Lalu tiba-tiba dua Paslon mempublikasikan perolehan suara masing-masing pada posisi sebagai pemenang dan ini telah menggiring opini publik dan berhasil mempengaruhi persepsi masyarakat Sulteng secara luas,” kata Sapri Laupa.

Olehnya, Koalisi Relawan Sangganipa menyampaikan 5 poin terkait proses dan hasil pelaksanaan pungut hitung, 27 November 2024.

Pertama, menegaskan, bahwa koalisi partai dan relawan Sangganipa dengan sengaja tidak menggunakan opini quick count tapi memilih mencerdaskan pemilih dengan informasi real count. Bila ada selebrasi atas quick count itu hal biasa dan Sangganipa beserta seluruh pendukung, pejuang, petarung dan pemilih tidak terpengaruh hal tersebut.

  Adu Gagasan di Pilkada, Bukan Adu Uang, Cudy Punya Visi yang Kuat Membangun Sulteng

Kedua, Sesuai dengan kontitusi tahapan perhitungan suara dilakukan penyelenggara pemilu yang sah dan dipercaya. Olehnya, koalisi partai dan relawan Sangganipa menyiapkan real count internal dari saksi TPS yang ditugaskan, baik saksi partai maupun saksi pemantau relawan.

Ketiga, mengingatkan dengan tegas KPU, Bawaslu dan perangkatnya untuk profesional, mandiri dan tidak berpihak. Karena akan merusak nilai dan kehormatan hak pilih masyarakat Sulteng dan itu harganya mahal.

Keempat, Menyikapi tahapan pemilihan/pencoblosan di TPS – TPS se Sulteng, Koalisi Relawan Sangganipa menyikapi bahwa, pengurangan jumlah TPS di Pilkada serentak 2024 dibandingkan jumlah TPS saat Pileg/Pilpres lalu, berdampak pada kurangnya partisipasi pemilih datang ke TPS. Banyak pemilih Sangganipa dirugikan. Termasuk tidak ada TPS keliling di rumah – rumah sakit dan fasilitas umum lainnya. Hal ini jadi sumber yang merugikan pemilih Sangganipa.

Kelima, Banyak pemilih yang tidak memperoleh surat pemberitahuan memilih ke TPS, akibatnya banyak yang tidak datang ke TPS. Kalaupun mereka datang ke TPS, penyelanggara memberlakukan aturan yang tak seragam, ada yang datang hanya membawa KTP namun dilayani KPPS. Tap tak sedikit yang datang hanya berbekal KTP, namun ditolak KPPS. (red/teraskabar)

Terkait