KONI Tolitoli Gelar Raker Libatkan Puluhan Pengurus Cabor

KONI Tolitoli menggelar Raker, Sabtu (2/11/2024). Foto: Tim

Tolitoli, Teraskabar.id – Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Kabupaten Tolitoli menggelar Rapat Kerja (Raker) tahun 2024. Raker tersebut melibatkan 40 orang pengurus Cabang Olahraga (Cabor) di Tolitoli.

“Dari 24 Cabor yang mengikuti Raker pengurusnya, enam Cabor di antaranya tidak disertakan,” kata  Sekretaris KONI Tolitoli, Mansyur Pondang kepada media ini, Sabtu (2/11/2024).

Baca jugaTim Voli Putra Sulteng Optimis Masuk Empat Besar di PON Aceh-Sumut XXI 2024

Enam Cabor yang tidak diikutkan dalam Raker KONI tahun ini dikarenakan ada persoalan internal di tingkat pengurus, dia tidak menyebutkan pengurus Cabor apa saja yang tidak mengikuti Raker tersebut.

Menurutnya, tujuan Raker dilaksanakan sebagai amanah ADRT KONI Tolitoli untuk mengevaluasi program yang sedang berjalan dan untuk menetapkan program yang sedang berjalan di antaranya menetapkan visi KONI di Tolitoli.

Wakil Ketua Umum (Waketum) KONI Kabupaten Tolitoli, Moh Saleh Bantilan, menekankan kepada para pengurus KONI dan pengurus Cabor agar dapat bersiap – siap meningkat prestasi atlitnya pada Porprov  Sulteng ke 10 yang dilaksanakan Kabupaten Morowali pada tahun 2026 mendatang.

“Setiap pelatih akan selalu menjaga keberlangsungan prestasi atlitnya disemua Cabor yang ditangani,” tegas mantan bupati Tolitoli dua periode itu.

Baca jugaNizar Rahmatu Melantik Amran Yahya Sebagai Ketum KONI Tolitoli Besok

Pada Porprov ke 9 di Banggai, Tolitoli memperoleh enam medali emas. Artinya, capaian ini didapat dari proses yang serius. Apalagi PON di Aceh beberapa waktu lalu, Tolitoli dapat mengirimkan  atlitnya mewakili Sulteng, satu orang berhasil merebut medali emas. Atas capaian atlit PON Aceh telah diberikan bonus Rp10 juta dan masing-masing Rp2 juta bagi yang belum memperoleh medali.

  Faisan Badja Kembali Pimpin KONI Parimo Periode 2024-2028

“Untuk program tahun 2025, KONI harus bekerja keras untuk meraih sukses pada Porprov di Morowali tahun 2026,” harapnya.

Ia meminta, KONI Tolitoli memberikan kesempatan bagi pengurus olahraga disetiap desa dan kecamatan untuk melaksanakan iven agar supaya bibit atlit bisa nampak terlihat.

“Bibit-bibit atlit bisa diperoleh dari setiap Porcam dan Pordes, dengan ketekunan atlit dan pelatih prestasi pasti bisa diraih,” tekan Waktum KONI Tolitoli itu.

Disebutnya, jika sekarang KONI Tolitoli masuk di urutan ke enam dari 12 Kabupaten satu kota, paling tidak di Porprov Morowali nanti bisa masuk di peringkat ke dua di Sulteng. Budaya yang sebaiknya dijadikan pegangan, bagaimana pelatih itu ketika atlitnya dapat emas pelatinya dapat bonus.

“Kita berharap antara pelatih tidak saling iri karena kalau saling iri akan berpengaruh terhadap atlit,” tandas Moh Saleh Bantilan (tim teraskabar)

Comment

Terkait