Palu Capai Inflasi Tertinggi Kurun 4 Tahun

Data komoditi penyumbang inflasi dan deflasi Kota Palu periode April 2022. Foto: Screenshoot

Palu, Teraskabar.id– Kota Palu mengalami inflasi tertinggi kurun empat tahun terakhir. Berdasarkan laporan BPS, Kota Palu mengalami inflasi 1,42 persen di periode April 2022.

Bulan sebelumnya, Kota Palu pernah mencatat inflasi tertinggi yaitu 1,11 persen pada Maret 2022. Kondisi yang sama juga tercatat pada Januari 2022, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1,11 persen. Hanya di bulan Februari 2022, Kota Palu mengalami deflasi sebesar 0,52 persen.

Baca juga : Tertinggi Tiga Tahun Terakhir, Inflasi Maret 2022 (YoY) Mendekati Kondisi Pasca Gempa Palu

Angka inflasi tinggi hampir secara berurutan selama tiga bulan di awal 2022 mengakibatkan laju inflasi tahun kalender Kota Palu sudah mencapai 3,14 persen di periode April 2022, tertinggi ke-tiga se Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).

“Inflasi tahun kalender tertinggi ditempati oleh Merauke, disusul Bau-Bau, dan ketiga adalah Kota Palu. Sedangkan inflasi year on year (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 4,61 persen,” kata Kepala BPS Kota Palu, G. A Nasser, Senin (9/5/2022).

Inflasi sebesar 1,42 persen  yang dialami Kota Palu pada periode April 2022 dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga atau inflasi yang terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau  sebesar 4,16 persen.  Diikuti oleh kelompok transportasi  sebesar 1,98 persen.

Baca juga : Pokja TPID Sulteng Diminta Percepat Penyusunan Peta Jalan Pengendalian Inflasi

Selanjutnya,  kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga  sebesar 0,26 persen, disusul  kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya  sebesar 0,19 persen.  Kemudian kelompok perlengakapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga  sebesar 0,18 persen.

“Sedangkan pada kelompok pendidikan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran pada bulan ini terpantau stabil,” ujar G. A Nasser.

Baca juga : Morowali, Satu-satunya Daerah yang Mengalami Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi

Inflasi Kota Palu lanjutnya, disumbangkan oleh andil positif pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau  sebesar 1,06 persen; kelompok transportasi  0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok perlengakapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sedangkan untuk kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya juga memiliki andil positif terhadap inflasi, namun andilnya kurang dari 0,01 persen.

Adapun beberapa komoditas yang memiliki andil positif terhadap Inflasi April 2022 di antaranya, minyak goreng  sebesar 0,47 persen,  ikan selar/ ikan tude 0,32 persen,  angkutan udara 0,23 persen,  ikan cakalang/ikan sisik 0,10 persen; bahan bakar rumah tangga, cumi-cumi, parfum dan kangkung masing-masing 0,03 persen.

Sementara itu, beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi April 2022 antara lain,  cabai rawit  sebesar 0,09 persen,  ikan teri  0,04 persen,  popok bayi sekali pakai/diapers dan bensin masing-masing 0,03 persen,  baju muslim wanita dan bawang merah masing-masing 0,02 persen.

Sedangkan untuk komoditas jeruk nipis/limau, cabai merah, ikan katamba, dan celana panjang jeans anak memiliki andil sebesar 0,01 persen. (teraskabar)

Terkait