Minggu, 20 April 2025

Pelatihan Pelatih Sepak Bola di Parimo Dimulai, Pemateri Mantan Pemain Nasional

Bupati Parimo: Kegiatan Dikerjakan Sesuai Aturan Masih Dicari Kesalahannya
Bupati Parimo Samsurizal Tombolotutu, Ketum KONI Sulteng Nizar Rahmatu, dan dua pemateri yang merupakan mantan pemain nasional dan Persipal pada pembukaan pelatihan pelatih sepakbola se-Kabupaten Parimo, Senin (21/3/2022). Foto: Agus Gerbek

Palu, Teraskabar.id-  Ketua Umum KONI Provinsi Sulteng M Nizar Rahmatu membuka secara resmi pelatihan pelatih sepak bola se-Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) di Gedung Serba Guna Kecamatan Tinombo, Senin (21/3/2022).

Pelatihan pelatih yang akan berlangsung sejak tanggal  21 hingga 26 Maret, dihadiri langsung Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu. Pada kegiatan ini, menghadirkan pemateri mantan pemain tim nasional dan Niac Mitra Surabaya, Hanafing dan mantan pemain Persipal H. Budi Aswin.

Ketum KONI Sulteng M. Nizar Rahmatu menegaskan, momentum pelatihan pelatih sepak bola yang  baru pertama kali digelar ini sebaiknya jangan disia-siakan.

Ia juga menegaskan, semua ini bisa terjadi karena komitmen Bapak Olahraga Kabupaten Parimo Samsurizal Tombolotutu yang ingin menjadikan Parimo sebagai laboratorium olahraga di Bumi Sulteng.

Bupati Parimo Samsurizal Tombolotutu, kata Nizar,  satu-satunya kepala daerah yang telah mengimplementasikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 13 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional dan Perpres Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON ). Termasuk  mendukung Program Sulteng Emas menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Menurut Nizar, untuk  membangun sebuah prestasi ada 4 variabel.  Pertama, dukungan dana.  Kedua, sarana prasarana. Ke tiga, sumber daya manusia dan ke empat penataan organisasi. Tanpa memenuhi keempat variabel tersebut maka omong kosong akan meraih puncak prestasi.

“Saya yakin Kabupaten Parimo akan bisa memenuhi puncak prestasi,” ujarnya.

Lanjut Nizar, bicara olahraga adalah bicara harga diri, kebanggaan dan martabat. Tidak akan terukur, tidak akan ternilai berapa rupiah jika diukur secara kapital. 

“Insya Allah kita akan mulia dimata Allah SWT melalui olahraga,” ucapnya.

Selaku Ketum KONI Sulteng, ia memohon dengan sangat kepada para calon pelatih sepak bola agar materi pelatihan ini diikuti dengan serius.  Karena nantinya, para calon pelatih ini yang akan melihat potensi -potensi dan sumber daya pesepak bola  anak anak kita, mulai dari tingkat dusun, tingkat desa, tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten. (agus gerbek/teraskabar)