
Palu, Teraskabar.id – Bencana alam dapat terjadi di seluruh dunia, kondisi ini tidak dapat dihindari namun dapat dimitigasi melalui langkah-langkah yang tepat.
“Ketepatan pemanfaatan teknologi dan inovasi dapat menjadi kunci mengendalikan risiko bencana maupun mengurangi timbulnya bencana baru,” kata Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi, Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santik) Provinsi Sulawesi Tengah Sudaryano R. Lamangkona saat menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Kerangka Penyederhanaan Informasi Perubahan Iklim di Tingkat Bawah, Kamis (20/6/2024), di Aula Rapat Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG) Lore Lindu Bariri, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jalan Saptamarga Kota Palu.
Baca juga: Sudaryano dan Kadis Kominfo Parimo Bahas Desa Digital
Menurut Sudaryano dalam paparan materi tentang infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam mendukung diseminasi informasi kebencanaan, ada beberapa upaya dalam penanggulangan bencana yakni, sistem peringatan dini bencana, pemetaan risiko bencana, platform informasi bencana dan teknologi komputasi awan.
Hal itu juga didukung dengan manfaat penggunaan teknologi informasi yaitu ; meningkatkan jangkauan informasi, akurasi informasi, efisiensi dan partisipasi masyarakat.
Olehnya, Kemenkominfo memiliki peran strategis dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk penanggulangan bencana khususnya dalam penyediaan aplikasi yang terintegrasi.
Baca juga: Kadis Kominfo Sulteng Membuka Sosialisasi Teknologi dan Layanan Terbaru Cisco
Hal itu, juga didukung oleh Dinas Kominfosantik yang ada di daerah sebagai penyediaan dan pengelola informasi, melakukan komunikasi dan koordinasi, pengumpulan dan analisis data, edukasi dan sosialisasi.
“Dengan menjalankan peran-peran tersebut, Dinas Kominfo dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan, respon dan pemulihan dalam situasi bencana serta meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana terhadap masyarakat”, ujar Sudaryano
Terakhir, Sudaryano juga menekankan pentingnya peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di instansi masing-masing sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Baca juga: Peluncuran Logo Festival Danau Poso 2022, Gubernur Sulteng : Dilaksanakan dengan Wajah Baru
Diakhir acara pada kegiatan yang bertujuan untuk melakukan kolaborasi merumuskan teknologi informasi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, dilakukan pembacaan rekomendasi FGD kepada masing-masing perwakilan instansi dan stakeholder terkait.
FGD yang digelar oleh SPAG Lore Lindu Bariri ini dihadiri sebanyak 25 peserta yang terdiri dari ; perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Provinsi Sulteng, Balai, Universitas, wartawan, serta pihak terkait lainya. Turut hadir juga Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global Lore Lindu Bariri Asep Firman Ilahi selaku narasumber. (teraskabar)