Minggu, 25 Mei 2025

Pemkab Sigi dan Luwu Utara Bahas Rencana Pembukaan Akses Jalan Pipikiro-Seko 

Sigi, Teraskabar.id – Pemerintah Kabupaten Sigi dan Kabupaten Luwu Utara menyepakati kerja sama strategis untuk mempercepat pembangunan akses darat dan memperkuat sektor pertanian di wilayah perbatasan, khususnya di wilayah Kulawi Raya Kecamatan Pipikoro (Sigi) dan Seko (Luwu Utara).

Kesepahaman tersebut terjalin dalam kunjungan kerja Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, ke Kabupaten Luwu Utara pada Selasa (29/4/2025) siang. Kunjungan ini turut diikuti oleh Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, Ketua DPRD Sigi, Minhar Tjeho, beserta anggota, serta unsur Forkopimda Sigi.

Rombongan Pemkab Sigi disambut langsung oleh Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, dan Wakil Bupati, Jumail Mappile, di Gedung I Lagaligo, Masamba.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Rizal menekankan pentingnya hubungan emosional dan historis antara kedua wilayah. Ia menyebut banyak kepala desa di Kabupaten Sigi berasal dari Kecamatan Seko, sehingga jalinan sosial dan budaya telah terbangun lama.

“Kita ini kabupaten bersaudara. Kalau kita bisa membuka akses jalan darat yang menghubungkan Kulawi Raya dan Seko, maka itu ibarat jalan menuju surga bersama,” ucap Rizal dengan nada optimistis.

Ia juga menyoroti urgensi pembangunan jalan penghubung tersebut sebagai jalur vital pendukung kawasan lumbung pangan Nasional. Menurut Rizal, Kulawi dan Seko menyimpan potensi besar di sektor pertanian, khususnya komoditas kopi dan kakao.

Menanggapi hal itu, Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menyambut baik inisiatif kolaboratif yang ditawarkan Pemkab Sigi. Ia menyatakan bahwa kerja sama lintas wilayah sangat dibutuhkan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan terpencil.

“Kunjungan Bupati Sigi dan rombongan adalah sebuah kehormatan bagi kami. Kami berharap, sinergi ini bisa membawa manfaat konkret bagi masyarakat di perbatasan,” tutur Rahim.

  Dialog Kebangsaan Sapma-PP Donggala Kolaborasi IMD, Kabupaten Induk Patut Belajar ke Anaknya

Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam merintis kerja sama lintas kabupaten untuk membuka keterisolasian, memperkuat ketahanan pangan, serta mendorong pembangunan berkelanjutan di wilayah perbatasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. (red/teraskabar)