Donggala, Teraskabar.id – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid membantu Pemerintah Kabupaten Donggala berupa keranjang kawat bronjong sebanyak 610 unit, sebagai bentuk respon cepat penanganan banjir di Kabupaten Donggala.
610 unit keranjang kawat bronjong senilai Rp405 Juta itu diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Sulteng melalui Kepala BPBD Provinsi Sulteng Akris Fattah Yunus, diterima oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Donggala Mardiana, Jumat (11/4/2025), di Kantor BPBD Provinsi Sulawesi Tengah Jalan MT. Haryono No 29 Kota Palu.
Kepala BPBD Sulteng Akris Fattah mengatakan, bantuan 610 unit keranjang kawat bronjong kepada Pemkab Donggala menindaklanjuti permintaan Bupati Donggala Vera Elena Laruni, melalui Surat Permohonan yang ditujukan kepada Gubernur Sulawesi Tengah. Surat Nomor 466/0376/BPBD/2025 tertanggal 8 April 2025 tersebut, memohon bantuan darurat berupa bantuan bahan dan penanganan darurat. Sebab Pemkab Donggala mengalami keterbatasan anggaran untuk penanganan darurat bencana banjir yang terjadi pada 1 April 2025.
“Permohonan Bupati Donggala mendapat tanggapan dan perhatian serius dari Bapak Gubernur Sulteng Anwar Hafid dengan memanggil dan memerintahkan kepada saya selaku kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah untuk memberikan masukan dan saran terkait bantuan apa yang dapat diberikan segera dalam penanganan darurat, sehingga resiko yang yang ditimbulkan dapat diminimalisir jika banjir susulan terjadi,” kata Akris kepada media, Jumat (11/4/2025).
Akris Fattah Yunus, yang juga mantan Kepala Dinas PU Kabupaten Donggalaitu memberikan masukan kepada Gubernur Anwar Hafid, bahwa salah satu yang menjadi kebutuhan mendesak dalam jangka pendek di masa tanggap darurat adalah membuat tanggul pengaman sungai dengan konstruksi darurat yaitu, pemasangan bronjong.
Berdasarkan masukan tersebut kata Akris, maka Gubernur Sulteng menginstruksikan untuk segera memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Donggala, berupa keranjang kawat bronjong sebanyak 610 keranjang atau berdasarakan Standar Satuan Harga (SSH) tahun 2024 senilai Rp 405.040.000.
Sebagaimana diketahui, bencana banjir melanda Kabupaten Donggala pada Selasa (1/4/2025) dan Bupati Donggala Vera Elena Laruni menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari.
Banjir tersebut akibat intensitas hujan yang mengguyur beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Donggala sejak pukul 13.30 Wita hingga pukul 15.30 Wita.
Jumlah wilayah terdampak banjir Donggala sebanyak tiga kecamatan dan 10 kelurahan/desa.
Rinciannya, di Kecamatan Banawa yaitu Kelurahan Kabonga Besar sebanyak 50 unit rumah dan 192 jiwa, Kabonga Kecil 10 unit rumah dan 42 jiwa, Desa Maleni 18 unit rumah dan 63 jiwa, Tanjung Batu 24 unit rumah dan 104 Kos-kosan, Labuan Bajo 66 unit rumah dan 66 KK, Boya 31 unit rumah dan 146 jiwa dan Ganti 101 unit rumah dan 395 jiwa.
Selanjutnya, Kecamatan Labuan yaitu, Desa Labuan 1 unit jembatan, Labuan Kungguma 1 unit rumah dan 5 jiwa.
Kecamatan Sindue Tombusabora yaitu, Desa Batusuya 2 unit rumah, 1 pasar dan akes jalan terancam putus.
“Harapan Gubernur Anwar Hafid semoga bantuan keranjang kawat bronjong dari Pemerintah Provinsi Sulteng tersebut dapat dipergunakan semestinya, serta dapat membantu meringankan beban Pemerintah Kabupaten Donggala dalam menangani darurat yang saat ini masih berlangsung,” tutup Akris Fattah. (red/teraskabar)