Poros Tolitoli- Buol Putus Diterjang Banjir Bandang

Tolitoli, Teraskabar.id– Poros Tolitoli-Buol putus usai diterjang banjir bandang, setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat pada Selasa malam (22/3/2022) hingga Rabu dinihari (23/3/2022).

Banjir bandang tersebut mengakibatkan jembatan yang menghubungkan ruas jalan poros Tolitoli- Buol putus di wilayah Kecamatan Galang dan Kecamatan Dako Pemean, serta jembatan di Dusun Malempak Desa Dadakitan, Kecamatan Baolan putus akibat diterang banjir bandang. Begitupula ruas jalan di Kecamatan Galang dan Kecamatan Dako Pemean mengalami kerusakan.

Baca juga: Komisi IV DPRD Sulteng Tinjau Proyek Penanganan Sungai Tuweley Tolitoli, Begini Fakta di Lapangan

Baca juga: 26 Ton Minyak Goreng Ditemukan di Gudang Toko Sejahtera, Kapolres Tolitoli Akan Usut Tuntas

Selain itu, banjir bandang juga melanda permukiman warga dan meninggalkan endapan lumpur di sekitar wilayah pusat perkotaan di Tolitoli khususnya di Kelurahan Baru, Kelurahan Nalu dan Kelurahan Tambun, Kecamatan Baolan.

Menyikapi bencana banjir yang terjadi ini, Bupati Tolitoli Amran Hi. Yahya, Rabu pagi (23/3/2022), melakukan peninjauan di sejumlah titik yang terdampak banjir bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli, Moh. Asrul Bantilan, S.Sos, Kepala Kepolisian Resor Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa, S.IK. Sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) juga ikut dalam rombongan bupati, di antaranya  Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ir. Fadjar Suko Syuhadha, ST.,MT, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nur Alam, ST.,MT, Kepala Dinas Perhubungan Herry O. Mendur, S.STP, Kepala Dinas Transmigrasi Roedollof, S.STP dan Kepala Bagian Prokopim Arham A. Jacub, SH. Lokasi yang dikunjungi meliputi SDN Negeri 20 Kelurahan Baru, hulu sungai Lembe di Kelurahan Baru, Rumah Sakit Umum Daerah Mokopido Tolitoli.

Bupati Tolitoli Amran Hi Yahya mengatakan, salah satu penyebab terjadinya banjir bandang di dalam Kota Tolitoli akibat luapan sungai Lembeh yang tidak lagi mampu menampung debit air, sehingga meluber ke permukiman warga.  Termasuk menggenangi area salah satu obyek vital yakni RSUD Mokopido Tolitoli.

Meluapnya sungai Lembeh ini lanjutnya, disebabkan oleh tingginya sedimentasi di badan sungai serta telah terjadi penyempitan di sebagian badan sungai, akibat kesemrawutan bangunan milik warga, yang sebagian sudah berada di atas bantaran sungai.

“Pemerintah Daerah sudah beberapa kali merencanakan untuk melakukan normalisasi sungai Lembeh tersebut, namun terkendala dengan tidak adanya akses bagi alat berat untuk melakukan pengerukan dan pelurusan sungai,” kata Bupati Tolitoli.

Oleh sebab itu, Bupati Tolitoli Amran Hi. Yahya meminta warga serkitar agar nantinya dapat memberikan akses bagi alat berat masuk ke badan sungai, serta secara suka rela menyingkirkan bangunan yang berada di bantaran sungai. Harapannya,  agar setiap musim hujan tiba, musibah semacam ini tidak terjadi lagi. (Erni Hasan/Bagian Prokopim Tolitoli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *