Presiden Mahasiswa Untad Palu Mengaku Dikeroyok Oknum Polisi

Palu, Teraskabar.id– Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Tadulako (Untad), Wiranto, diduga dianiaya dan dikeroyok oknum anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror. Peristiwa itupun tersebar di  media sosial sejak 1 Januari 2022.

Dikutip dari unggahan akun instagram @anakuntaddot.com, kejadian berawal pada tanggal 1 Januari 2022 sekitar pukul 16:30 WITA. Wiranto sedang dalam perjalanan pulang ke rumah bersama kakaknya dengan mengendarai kendaraan roda empat. Saat di perjalanan tepatnya di depan Rumah Sakit Untad, mereka berpapasan dengan enam orang yang sedang mengendarai tiga unit sepeda motor yang berjalan zigzag.

Baca juga: Presma Untad Diduga Dikeroyok Oknum Polisi, Polda Sulteng: Ada Dua Laporan Versi Berbeda

Menurut Wiranto, mereka terlihat seperti melakukan pengejekan menggunakan gerakan tubuh dan tertawa mengarah kepadanya, sehingga ia berinisiatif mempertanyakan apa maksud mereka.

“Saya bertanya kepada mereka apa maksudnya ketawa begitu terus? tanya Wiranto kepada salah satu dari mereka, seperti dikutip dari instagram@anakuntaddot.com. “Setelah mendengar saya berbicara seperti itu, kemudian mereka pindah di sebelah kanan depan pintu mobil kami dan berkata kau keberatan? tanya mereka ke Wiranto,” masih di akun instagram @anakuntaddot.com, Senin (3/1/2022).

Wiranto membeberkan, mereka juga melakukan intimidasi dengan berteriak menyuruh dirinya berhenti, tetapi ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah. Pada saat di perjalanan pulang, ia terus diikuti dari belakang dan terus berteriak menyuruhnya untuk berhenti.

Baca jugaPresma Untad Dikeroyok Oknum Polisi, Anggota DPRD Sulteng: Bisa Memantik Gelombang Protes Mahasiswa

Setelah itu, sesampainya di depan rumah  tantenya tepat pukul 17:35 WITA, ia pun turun dari mobil dan cekcok dengan oknum yang diduga Densus 88, akan tetapi dilerai oleh kakaknya dengan mengatakan jangan ada kontak fisik.

“Sayapun memilih untuk mundur menjauh kebelakang. Tak lama dari situ salah seorang dari mereka mengeluarkan kata-kata yang menyinggung saya,” kata Wiranto.

“Kamu keberatan? Kalo keberatan maumu apa? Kalau berani satu lawan satu,”ucap Wiranto mengutip perkataan oknum tersebut.

Baca jugaLima Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Palu dan Sigi

Mendengar perkataan itu, ia pun maju kedepan dengan maksud mau mengklarifikasi perkataan mereka.  Tiba-tiba salah satu dari mereka mengarahkan tangannya yang menunjukkan penyerangan kepadanya. Sontak Wiranto  langsung menghindar dan melakukan pembelaan diri dengan menangkis seranganya.

Kemudian, Wiranto menjelaskan, teman mereka pun juga ikut memukuli dirinya yang menyebabkan seluruh bagian kepalanya terasa sakit, memar di bagian wajah kiri, sakit bagian bahu kiri dan kanan yang membuat ia kesulitan saat berbaring.

Baca juga:  22 Warga Sulteng Ditangkap Densus 88, Berikut Keterlibatannya

“Setelah selesai melakukan pengeroyokan, mereka tiba-tiba mau pergi tetapi ditahan oleh warga setempat untuk dimintai pertanggungjawaban mereka,” katanya.

Saat dikonfirmasi hal itu dibenarkan oleh Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako, Moh. Wiranto Basatu. Ia membenarkan kejadian tersebut dan sudah melakukan pelaporan ke Polda Sulawesi Tengah dan laporan tersebut teregistrasi dengan Nomor: STPL/01/1/2022/Yanduan.

Baca jugaDua Bintara Lulusan SPN Polda Sulteng 2022 Ditempatkan di Densus 88

“Jam 19:00 kemarin dengan kondisi tubuh yang masih sakit, kepala terasa pusing dan dada terasa sesak kami melakukan pelaporan di Polda Sulteng. Setibanya kami di Polda, diketahui bahwa yang melakukan pengeroyokan adalah anggota Detasemen Khusus (Densus) 88,” ujarnya. (teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *