Sulteng-Gorontalo Minta Penundaan Pendaftaran Tuan Rumah PON 2028

Palu, Teraskabar.id–  Calon tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Gorontalo (Sulteng-GO) meminta jadwal pendaftaran  calon tuan rumahajang multy event terakbar di negeri ini, untuk ditunda KONI Pusat.

Pasalnya, berdasarkan surat Ketua Umum KONI Pusat nomor : 106/ORG/II/2022 tertanggal 2 Februari 2022 tentang Persyaratan Pencalonan Tuan Rumah PON XXII Tahun 2028, untuk calon tuan rumah bagi dua provinsi  harus menyertakan uang jaminan dan pendaftaran sebesar Rp 7 Miliar. Sementara sebelumnya melalui surat KONI Pusat nomor : 856l8/ORG/IX/2021, 1 September 2021, bagi calon tuan rumah diwajibkan membayar uang pendafataran Rp 1 Miliar serta menyerahkan uang jaminan Rp 5 Miliar, sehingga totalnya Rp 6 Miliar.

“Dan, kami sudah sepakat dengan biaya tersebut,” katanya.

Baca jugaPersiapan Tuan Rumah PON XXII, Wagub Sulteng ke Gorontalo Lewat Jalur Darat

Namun dengan membengkaknya biaya pendaftaran dan jaminan ini tentunya menjadi persoalan baru.  Karena sebelumnya, baik Pemerintah Sulteng maupun Gorontalo telah menganggarkan dalam APBD tahun 2022.

“Jika kemudian ada kenaikan uang jaminan  dan pendaftaran calon tuan rumah PON, maka ini akan kami  perlu rembukkan kembali dengan pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Gorontalo,” kata Ketua Umum KONI Gorontalo MN. H Fikran AZ Salilama, Sabtu (9/7/2022).

Menurutnya,  jika pun hal ini mendapat persetujuan maka tentunya akan dibahas kembali  dalam APBD Perubahan pada bulan Agustus 2022.

Baca jugaPersiapan PON XXII Sulteng-GO, Pemprov Sulteng Alokasikan Anggaran di APBD 2022

Makanya, KONI Gorontalo dan KONI Sulteng kata Fikran, telah sepakat melayangkan surat permohonan perubahan jadwal pendaftaran kepada KONI Pusat, guna  meminta penundaan waktu pendaftaran calon tuan rumah PON 2028  hingga bulan Desember 2022.  Pertimbangannya, karena pencairan anggaran perubahan berada di triwulan IV.

” Semoga saja niat dan keinginan masyarakat Sulteng dan Gorontalo ini mendapat respon dari KONI Pusat, karena  Sulten-GO saat ini telah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah PON tahun 2028 mendatang,” katanya

Ketum KONI Sulteng M Nizar Rahmatu berpendapat yang sama.  Menurut Inisiator Olahraga Indonesia ini, dengan naiknya nilai uang jaminan calon tuan rumah PON 2028 dari Rp 5 Miliar ke Rp 7 Miliar, maka pihaknya harus kembali melakukan komunikasi baik itu dengan Gubernur maupun pihak DPRD Sulteng. Karena nilai uang jaminan sebelumnya telah disetujui dan dianggarkan.

Baca jugaGubernur Rusdy Mastura: Gorontalo Adalah Saudara Tua Warga Sulteng

” Tentunya kenaikan ini akan kembali dibahas lagi antara  eksekutif dan legislatif di anggaran perubahan,” kata Nizar.

Ia juga mengungkapkan, ambisi Sulteng-Gorontalo menjadi tuan rumah PON sebenarnya telah jauh-jauh hari sebelumnya.

Bahkan, di acara deklarasi sebagai tuan rumah PON,  dihadiri Ketum KONI Pusat Marciano Norman saat pelantikan Pengurus KONI Provinsi Sulteng pada 9 November 2021.

” Harapan kami KONI Pusat bisa menunda waktu pendaftaran,” pintanya.

Baca jugaSuzuki Insurance, Solusi untuk Lindungi Kendaraan Anda

Nizar juga menegaskan sangat janggal jika dalam bidding nanti hanya satu kandidat calon tuan rumah PON, karena  tidak akan ada pilihan peserta.

Namun tambah Nizar, semua akan berpulang kepada KONI Pusat. Bilapun surat KONI Sulteng dan KONI Gorontalo ini direspon oleh KONI Pusat, maka tidak tertutup kemunglkinan akan ada dua gabungan Provinsi yang akan bertarung di acara bidding selain provinsi NTB-NTT yang sebelumnya telah menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah PON.

” Ini keinginan besar kami, semoga surat permohonan kami bisa diamini oleh KONI Pusat,” ujarnya. (agus/teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *