Palu, Teraskabar.id– Sebagai calon pemimpin bangsa ke depan, mahasiswa harus paham dan harus terlibat mengalami secara langsung permasalahan dan dinamika yang terjadi di masyarakat. Caranya melalui pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN).
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan, sebagaimana diketahui subtansi dari pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) adalah bagian dari proses pembelajaran bagi mahasiswa, yang terintegrasi secara utuh, yakni antara sejumlah teori dan konsep yang mereka serap di bangku kuliah dengan kemampuan mereka mengaplikasi pengetahuan tersebut di lapangan.
“Kondisi ini, memang harus diterapkan kepada mahasiswa, mereka harus dibekali, bukan hanya dengan sejumlah pengetahuan, melainkan pula dengan setumpuk pengalaman,” kata Wali Kota Palu H.Hadianto Rasyid, S.E saat melepas Mahasiswa Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Palu Adipura, Jumat (25/2/2022).
Baca juga : Palu Raih Adipura PR Bersama
Prosesi pelepasan mahasiswa KKN Tematik Palu Adipura yang dipusatkan di halaman kantor Wali Kota Palu tersebut didampingi Wakil Wali Kota Palu dr.Reny A Lamadjido, Sp, P.K, M.Kes, Asisten Administrasi Setda Kota Palu sekaligus Plt Kadis DLH Kota Palu Imran Lataha, S.E, M.Si, Wakil Rektor III Untad Palu, Nadjamuddin, S.H, M.Hum dan pejabat Untad lainnya.
Wali Kota Palu menambahkan Universitas Tadulako selama ini, sudah cukup banyak menurunkan mahasiswanya untuk membantu pemerintah Kota Palu, khususnya pada kegiatan pengabdian masyarakat.
Program seperti ini menurut Wali Kota, haruslah tetap berjalan. Karena pemerintah masih membutuhkan kehadiran mahasiswa, sebagai mitra dalam membantu dan mem-back up pihak kelurahan menjalankan tugas-tugas kepemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Baca juga : Dua Oknum Polisi Penganiaya Anak di Bawah Umur di Banggai Laut Dijemput Propam
Terutama dalam mewujudkan cita-cita Pemerintah Kota Palu untuk meraih Adipura di 2023, dengan serangkaian kegiatan seperti penataan kebersihan, pengolahan sampah di masyarakat, sosialisasi daur ulang dan sebagainya.
Ia juga mengharapkan para mahasiswa dapat menjadi motivator, inovator dan mediator dalam mendorong dan menggairahkan masyarakat untuk memaksimalkan peran sertanya di dalam pengelolaan kebersihan lingkungan.
Disamping itu pula, peran mahasiswa sebagai agents of change, di mana mahasiswa harus bertindak sebagai pemberi informasi, pemberi motivasi, dan inovasi serta penghubung antarsistem, harus betul-betul diposisikan ditengah-tengah masyarakat.
“Selaku pimpinan daerah, saya ucapkan terima kasih atas perkenan pihak Universitas Tadulako dalam membantu pemerintah Kota Palu dalam hal mengupayakan terwujudnya Palu Adipura,” ujarnya.
Ia menekankan, karateristik warga Kota Palu berbeda dengan masyarakat pedesaan, sehingga penting bagi para mahasiswa untuk melakukan telaah dan kajian awal.
“Saudara-saudara harus menyadari bahwa nasib berada di tangan anda sendiri, saudaralah merupakan sutradara terhadap kehidupan anda, Tuhan tak akan mengubah nasib hambanya kalau manusia itu sendiri tidak berusaha mengubahnya, karena memimpin diri sendiri adalah prasyarat sebelum kita dapat memimpin orang lain,” katanya. (teraskabar)