Semarang, Teraskabar.id– Setiap aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pendapatannya langsung dipotong 2,5 persen tiap bulannya untuk pengumpulan zakat. Total dana yang terkumpul tiap bulannya hingga Rp4,7 miliar.
“Saya berterima kasih kepada ASN Jawa Tengah karena pengumpulan zakat kita sekarang menjadi percontohan nasional,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dikutip dari akun instagramnya.
Dana yang terkumpul tersebut kata Ganjar, dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, selanjutnya disalurkan pada beberapa program. Terutama program pengentasan kemiskinan, bencana alam, perbaikan rumah warga miskin, bantuan untuk lembaga pendidikan dan panti asuhan, serta pengobotan warga sakit.
Bahkan semakin berkembang untuk bantuan modal usaha tanpa bunga serta beasiswa pelajar dan mahasiswa.
“Alhamdulillah sudah berjalan beberapa tahun dan dengan zakat ini kita bisa membantu masyarakat lebih cepat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Baznas RI Porf. Dr. H. Noor Achmad, M.A mengatakan Pemprov Jateng dan Baznas Jawa Tengah menjalin kerja sama untuk percepatan pengentasan kemiskinan melalui pengumpulan dana zakat ASN. Sinergi untuk pengumpulan dan penyaluran dana zakat, kemajuannya sangat pesat.
Bahkan, capaian yang diperoleh Pemprov Jateng, kerapkali ia jadikan contoh kepada Pemda lainnya ketika berkunjung ke seluruh provinsi se-Indonesia.
“Kalau ingin belajar tentang baznas dan belajar hubungan antara baznas dengan pemda, belajar ke Pemprov Jateng. Alhamdulillah, Jawa tengah termasuk daerah yang paling hebat dan sering kami jadikan contoh di tingkat nasional,” katanya.
Ia mengungkapkan, Gubernur Ganjar Pranowo bahkan sering menyampaikan di forum pertemuan dan media bahwa tugas utama saat ini adalah pengentasan kemiskinan ekstrim, terutama di daerah pesisir sebagaimana diinstruksikan oleh Wapres Ma’ruf Amin. (teraskabar)