Banggai, Teraskabar.id – Seorang figur yang berencana maju pada suksesi pemerintahan dan dalam setiap orasi politiknya hanya mampu menjelekkan pemerintah, berarti figur tersebut pada dasarnya menunjukkan karakter dan kemampuannya yang nihil soal birokrasi.
Pernyataan figur tersebut baru sebatas teori karena pada prinsipnya yang bersangkutan sama sekali tak memiliki pengalaman di pemerintahan.
“Memangnya semudah itu duduk di pemerintahan, apakah itu ditingkat kabupaten kota maupun provinsi, seribu satu macam keinginan masyarakat yang harus disikapi dengan bijak,” kata Anwar Hafid saat menyampaikan orasi politiknya di hadapan belasan ribu warga yang memadati lapangan Mahisik Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Ahad malam (28/7/2024).
Baca juga: Soal Misi Perubahan, AHY Tegaskan Tak Menihilkan Hasil Kerja Presiden Jokowi
Makanya, kata Anwar Hafid, bila ada calon kepala daerah, baik itu di tingkat kabupaten kota maupun provinsi hanya kemampuannya menjelek-jelekkan pemerintah, itu tandanya dia sama sekali belum paham betapa rumitnya memimpin suatu daerah.
“Jika ada calon kepala daerah yang suka menjelek-jelekkan pemerintah, itu tandanya calon itu belum memiliki pengalaman di pemerintahan,” kata mantan Bupati Morowali dua periode itu.
Imbauan mengenai memilih figur yang tak menjadikan bahan orasinya hanya mengumbar kesalahan rezim yang sedang berkuasa, disampaikan Anwar Hafid pada setiap safari politiknya jelang Pilkada serentak 2024 ini. Termasuk saat deklarasi dan temu masyarakat di lapangan Mahisik Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai.
Sehingga, Anwar Hafid, memberi garansi, bahwa pada setiap momen safari politiknya menghindari upaya menjatuhkan kredibilitas dan integritas pemerintah yang sedang berkuasa.
Baca juga: Jelang Pilwakot Palu, Hadianto Masuk Radar Partai Nasdem
“Seolah-olah figur itulah yang paling benar, orang lain salah melulu,” kata bakal calon gubernur Anwar Hafid.
Sikap untuk tidak menjelekkan pemerintah lanjut Anwar Hafid, karena pasangan yang mengusung tagline BERANI atau Bersama Anwar-Reny, sangat berpengalaman mengelola pemerintahan.
“Saya sendiri memiliki pengalaman di pemerintahan yang dimulai dari kepala desa, sekretaris camat, camat, kepala bagian, asisten pemerintahan, bupati Morowali dua periode dan anggota DPR RI terpilih kedua kalinya, jadi berbicara soal pemerintahan sudah sangat saya pahami,” ujarnya.
Begitupula Reny Lamadjido yang menjadi pendampingnya di Pilgub Sulteng 2024, menurut Anwar Hafid, juga memiliki segudang pengalaman di pemerintahan. Karirnya birokrasinya ia mulai di bidang Kesehatan sebagai kepala puskesmas di Sigi. Kemudian, mengelola rumah sakit sebagai direktur Rumah Sakit Anutapura Palu, hingga mengelola rumah sakit kebanggaan masyarakat Sulteng, yaitu RSUD Undata. Selanjutnya mendapat promosi jabatan sebagai kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, hingga terpilih sebagai wakil wali kota Palu.
“Jadi apa lagi yang bapak ibu ragukan dengan pasangan BERANI, lengkap dan satu-satuanya perempuan dalam kontestasi Pilgub Sulteng 2024,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng itu.
Anwar Hafid menambahkan, pemerintah saat ini mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, seperti gubernur, bupati dan wali kota se Sulteng sudah sangat baik dan berhasil. Kalaupun ada kekurangannya, maka itulah tugas pasangan BERANI memperbaikinya.
Sementara itu Ketua Panitia Deklarasi Relawan BERANI, Saimun, menjelaskan bahwa pasangan Anwar Hafid – Reny Lamadjido yang dikenal dengan tagline BERANI, merupakan pasangan yang tergolong sangat paripurna.
“Oleh sebab itu mereka (Anwar – Reny) sangat layak memimpin Sulteng ke depan. Setelah pulang dari lapangan ini, ajak keluarga, tetangga mendukung dan memilih pasangan Anwar Hafid – Reny Lamadjido,” imbuhnya. (red/teraskabar)
