Petani Masih Defisit, Angka Kemiskinan Sulteng Sempat Bertambah di Masa Pandemi

Palu, Teraskabar– Berdasarkan data BPS Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Maret 2021, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Sulawesi Tengah mencapai 404,44 ribu orang atau 13,00 persen dari total penduduk Sulteng.  Atau terjadi pertambahan 700 orang dibandingkan dengan kondisi September 2020 sebesar 403, 74 ribu orang atau 13,06 persen.

“Artinya penduduk miskin di Sulawesi Tengah sempat mengalami kenaikan dibandingkan dengan kondisi pada bulan Maret 2021 yang mengalami penurunan,” kata Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura saat menyampaikan sambutannya pada pembukaan rapat koordinasi (rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPD) provinsi dan kabupaten/kota se Sulawesi Tengah, sekaligus launching dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RKPD) tahun 2021-2026 secara virtual, Jumat (3/12/2021), sebagaimana rilis yang diterima media ini, Jumat (3/12/2021).

Penanganan pandemi yang semakin baik dan meningkatnya aktivitas perekonomian secara umum kata Rusdy Mastura,  mendorong perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah. Dari perbaikan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka Sulawesi Tengah pada Februari 2021 juga membaik yaitu 3,37 persen, lebih rendah dibandingkan bulan Agustus 2020 sebesar 3,77 persen.

Nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2021 juga tercatat 99,68 membaik dibandingkan dengan Maret 2021 yang berada di level 96,81.  Namun,  NTP Sulawesi Tengah masih berada di bawah 100 yang menunjukkan bahwa petani mengalami defisit atau kenaikan harga produksi relatif kecil dibandingkan dengan harga barang konsumsinya.

Perbaikan dari berbagai sisi tersebut menyebabkan rasio gini Sulawesi Tengah pada Maret 2021 sebesar 0, 316 yang sedikit menurun jika dibandingkan posisi September 2020 yakni sebesar 0,321. (teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *