Jakarta, Teraskabar.id – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) tidak membagikan deviden kepada para pemegang saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.
Hal itu berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara elektronik melalui aplikasi eASY.KSEI yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tanpa kehadiran fisik pemegang saham atau kuasanya, sebagaimana diijinkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga : Telkom Bukukan Laba Bersih Rp24,8 Triliun
“Kita fokus menyelesaikan proyek di Pomalaa, selanjutnya pengembangan ke blok-blok lainnya sehingga PT Vale tak bagikan deviden,” kata Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk. Febriany Eddy pada Diskusi Media RUPST 2022 melalui virtual, Selasa (21/6/2022).
Selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan belanja modal untuk 3 proyek berjalan di Bahodopi, Pomalaa dan Sorowako, serta modal kerja Perseroan di tahun-tahun yang akan datang, pemegang saham menyetujui bahwa tidak terdapat dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 dengan mempertimbangkan rekomendasi Direksi dan Dewan Komisaris.
Baca juga : PT Vale Sampaikan Apresiasi ke Menko Airlangga atas Dukungan Investasi di Blok Pomalaa
Fluktuasi harga nikel di pasar internasional kata Febriany, juga menjadi pertimbangan deviden tidak dibagikan ke para pemegang saham. Menurutnya, fluktuasi harga nikel belakangan ini sangat ekstrim. Harga nikel pernah bercokol di harga 100 US$. Namun tiba tiba anjlok ke 65 US$. Bahkan, turun ke 25 US$ dan bisa saja minus 25 US$.
“Pandemi cukup berpengaruh di produksi yang menyebabkan harga berfluktuasi dan kita tidak tau apakah nanti harga di bawah equlibrum,” tambah Bernardus Irmanto selaku direktur PT Vale Indonesia Tbk.
Untuk diketahui, pada RUPST tersebut, pemegang saham menerima Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021. Termasuk laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dimuat dalam Laporan Keberlanjutan 2021, serta pelaksanaan tugas pengawasan dari Dewan Komisaris Perseroan selama tahun buku 2021.
Baca juga : Telkom Bagikan Dividen Rp14,86 Triliun di Tahun Buku 2021
Pemegang saham juga mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 dan memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan atas tindakan pengurusan dan pengawasan. Selain itu, meratifikasi semua tindakan-tindakan yang telah mereka jalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. (teraskabar)
