Tolitoli, Teraskabar.id – Kedatangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli, Gunardi A Kama – Hamzah Mattaliti untuk kampanye terbatas Pilkada Tolitoli 2024 di Desa Dadakitan di Daerah Pemilihan (Dapil) satu Kecamatan Baolan, Jumat malam (11/10/2024), disambut dengan tarian adat Tolitoli.
Warga menyambut antusias kedatangan Paslon nomor urut 3 itu karena sosok Paslon Gunardi-Hamzah telah dirindukan warga Desa Dadakitan.
“Sudah lama warga di desa ini ingin sekali bertemu dengan Paslon Gunardi-Hamzah pak, karena cuma Paslon ini yang punya janji akan membangun industri tambang di Tolitoli,” kata Zulpan, warga Desa Dadakitan kepada media ini.
Menurut, Zulpan, kurang lebih seribu pemilih di Desa di Dadakitan, rata – rata mengeluhkan soal jalan rusak yang tidak diperbaiki kurun 10 tahun lamanya. Aspal yang rusak kurang mendapat perhatian pemerintah setempat, maka kedatangan Paslon itu telah dinantikan seperti apa kepeduliannya terhadap infrastruktur jalan yang ada di desa setempat.
Ternyata dalam kampanyenya, Paslon bupati Tolitoli nomor urut 3 itu juga mengeluhkan kondisi jalan yang tidak mendapat perbaikan.
Dari partai pendukung selaku tim media yang juga ketua DPC Partai Perindo, Asmaul mengemukakan, terkait kondisi jalan yang rusak di Desa Dadakitan akan mendapat prerhatian jika Paslon nomor 3 ditakdirkan terpilih menjadi kepala daerah pada Pilbup Tolitoli, 27 November 2024.
” Desa Dadakitan adalah salatu satu desa yang menjadi sumber tambang galian C tapi jalannya tidak diperbaiki, insyah Allah jika Gunardi-Hamzah terpilih jalan tersebut diperbaiki,” tukas Asmaul.
Calon Bupati Tolitoli, Gunardi A Kama, merespon orasi kampanye yang disampaikan Asmaul, ketua DPC Partai Perindo sebagai partai pengusung. Menurut Gunardi, apa yang dikeluhkan masyarakat menyangkut jalan yang rusak di Desa Dadakitan secara otomatis akan dikerjakan. Terlebih lagi, APBD Tolitoli setiap tahun kurang lebih Rp1,2 triliun, dipastikan dapat menyelesaikan infrastruktur jalan yang menjadi prioritas termasuk di antaranya di Desa Dadakitan.
” Siapa pun jadi bupati bisa selesaikan jalan yang rusak karena ada anggaran, dari ujung Tolitoli Utara sampai Dampal Selatan anggaran pengaspalan jalan itu harus adil, jangan hanya satu kecamatan saja yang diperhatikan,” tegas Gunardi A Kama.
Ia menambahkan, yang paling terpenting menjadi kepala daerah, bagaimana kebutuhan dasar bisa terpenuhi. Lapangan pekerjaan bisa terbuka, 15 ribu pencari kerja di Tolitoli bisa dipenuhi, tidak lagi pergi ke kabupaten lain. Tolitoli juga harus bisa apalagi sumber daya alam di Tolitoli juga tersedia, tidak kalah jauh dengan Kabupaten Morowali.
” Di Morowali penjual nasi kuning saja bisa kaya, setiap harinya 8000 tenaga kerja di IMIP setiap paginya butuh sarapan sebelum berangkat kerja, Tolitoli juga harus bisa,” katanya.
Jika Paslon Gunardi Hamzah ditakdirkan menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di Tolitoli, dinyatakannya dengan cepat akan menunaikan janji termasuk diantaranya Industri Tambang. (tim/teraskabar)