Seorang Gadis di Batui Selatan Banggai  Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Banggai, Teraskabar.id– Seorang gadis berinisial SM (17) warga Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas tergantung di dalam sebuah rumah kosong, Jumat (18/3/2022) di Desa Sinorang.

Kapolsek Batui Iptu I Ketut Yoga Widata, SH, mengatakan, sekitar pukul 15.50 Wita, anggotanya menerima informasi dari warga bahwa di Desa Sinorang Pantai, Kecamatan Batui Selatan, ditemukan seorang warga bunuh diri dengan cara gantung diri.

“Atas informasi itu, kami bersama anggota langsung ke TKP Dusun 1 Desa Sinorang,” kata I Ketut Yoga, Sabtu (19/3/2022).

Iptu Yoga mengungkapkan, menurut keterangan MR, warga yang pertama kali menemukan jenazah korban tergantung di dalam sebuah rumah kosong, sekitar pukul 15.30 Wita, ia sedang mencari kucing peliharaannya pada sebuah rumah kosong yang bertetangga dengannya.

“Untuk memastikan apakah kucingnya berada dalam bangunan rumah yang sudah agak rusak itu, sehingga ia memanfaatkan lubang dinding rumah yang bocor untuk mengintip ke dalam,” kata Iptu Yoga menirukan keterangan saksi.

Saat mengintip ke dalam rumah kosong tersebut, saksi menurut Yoga,  sangat kaget melihat seorang perempuan dalam keadaan tergantung dengan tali dan posisi lutut bersandar di lantai.

Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada orang tua korban dan Ketua RT 1, Muhidin.

Mendengar laporan tersebut, lanjut Iptu Yoga, ketua RT bersama warga menuju TKP. Mereka masuk ke dalam rumah itu dengan cara mendobrak pintu.

“Ketua RT bersama warga melihat korban dalam keadaan tergantung posisi leher terikat dengan tali. Badan tegak posisi lutut bersandar di lantai dan mengeluarkan kotoran dari anus,” jelas perwira pangkat dua balak ini.

Dari penjelasan Ketua RT, Kapolsek Batui menyebutkan, korban adalah gadis cacat mental. Bahkan, pernah pasung pada Februari 2022 di rumah orang tuanya.

Sementara itu, ibu korban Elmi juga menuturkan, sekitar pukul 05.00 Wita, korban telah meninggalkan rumah.

Karena hingga siang tak kunjung balik, ibu korban mencari anaknya itu hingga ke Desa Gori Gori dan Bonebalantak dengan berjalan kaki.

Tak juga ditemukan, ibu korban mengaambil perahu dan menyebrangi sungai untuk mencari anaknya. Tapi hasilnya nihil.

Ia baru mendengar kabar anaknya meninggal lantaran gantung diri sekitar pukul 15.30 Wita, yang berjarak sekitar 200 meter antara rumah korban dengan tempat ia gantung diri. Ibu korban juga membenarkan bahwa korban mengalami gangguan jiwa.

“Atas kematian itu, orang tua korban dan keluarga telah ikhlas. Mereka juga tidak akan menuntut yang dikuatkan dengan surat pernyataan,” kata Iptu Yoga. (teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *