Jakarta, Teraskabar.id – Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdi Mastura merasa bangga dengan nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di wilayahnya yang memperoleh peringkat ke dua nasional di Triwulan II Semester I 2024, sebagaimana disampaikan resmi Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Gubernur Cudy sapaan akrabnya, ketika di Kota Luwuk Kabupaten Banggai mendapat laporan resmi dari Jakarta oleh Tenaga Ahli Komunikasi gubernur, Andono Wibisono, dan mengaku sangat bangga dan berjanji akan meningkatkan investasi PMA dan PMDN di triwulan berikutnya. Kata Cudy, gubernur kharismatik ini menunjukkan bahwa Sulteng dipercaya negara asing untuk investasi.
Baca juga: Realisasi Investasi TW II 2023 di Sulteng: Morowali Tertinggi PMA, Donggala PMDN
Diketahui, di Triwulan II 2024, investasi PMA urutan pertama diduduki oleh Jawa Barat dengan nilai investasi sebesar USD2,5 miliar (17,5 persen), Sulawesi Tengah sebesar USD2,1 miliar (14,6 persen), DKI Jakarta sebesar USD1,8 miliar (12,9 persen), Maluku Utara sebesar USD1,7 miliar (12,4 persen), dan Banten sebesar USD1,3 miliar (9,3 persen).
Sedangkan untuk investasi PMDN, Sulteng mencatatkan nilai investasi sebesar Rp211,1 triliun, meningkat 7,1 persen dari tahun sebelumnya. Bahlil juga menyebut bahwa sektor investasi yang paling banyak adalah sektor pertambangan dan industri logam dasar, dengan angka investasi sebesar Rp74,0 triliun.
Baca juga: Sulawesi Tengah Terbaik Kedua Layani Investasi di Indonesia
“Lima besar subsektor realisasi triwulan II 2024 pada PMA dan PMDN yang paling banyak masuk adalah industri logam dasar dengan angka Rp74,0 triliun, kemudian sektor pertambangan Rp45,6 triliun, transportasi gudang telekomunikasi sebesar Rp41,3 triliun, kawasan perumahan, industri, dan perkantoran sebesar Rp33,5 triliun, serta jasa lainnya Rp30,6 triliun,” ujarnya.
Sedangkan pada PMDN, lokasi pertama adalah DKI Jakarta sebesar Rp33,1 triliun (16,1 persen), Jawa Barat sebesar Rp25,6 triliun (12,1 persen), Jawa Timur sebesar Rp25,1 triliun (10,3 persen), dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp25,2 triliun (7,2 persen).
Investasi Tumbuh, Sulteng Makin Maju
Dengan tumbuhnya investasi yang tinggi, Gubernur Negeri Seribu Megalit itu yakin masa depan Sulteng makin maju. Karena walau SDA besar namun bila keamanan, ketertiban, dan pelayanan izin tidak ada kepastian di daerah maka investor tidak akan berbondong – bondong ke Sulteng.
Baca juga: Ekonomi Sulteng Tumbuh Dua Digit di TW III 2022, Transportasi dan Pergudangan Meroket
‘’Kita patut berbangga sampaikan ke teman teman pimpinan media dan wartawan dengan rangking kedua nasional di Triwulan kedua 2024 secara nasional. Semoga ke depan kita makin meningkatkan pelayanan izin dengan kepastian, kenyamanan, dan keamanan. Ini kerjasama yang baik dengan anggota Muspida, pemerintah daerah dan masyarakat semua,’’ tutup gubernur. (***/teraskabar)