Teraskabar.id– Hari Selasa menandai peringatan kedua genosida Israel di Gaza, yang dimulai pada Oktober 2023 dan berakhir pada Jumat setelah Hamas dan Israel menyetujui rencana gencatan senjata yang diusulkan oleh Presiden AS Trump.
Kementerian Kesehatan Palestina telah merilis informasi terbaru yang terperinci mengenai kondisi sektor kesehatan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian tersebut mengatakan: “Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukan sekadar krisis kemanusiaan, juga bukan sekadar babak baru dalam sejarah panjang kejahatan pendudukan Israel. Ini adalah keruntuhan yang disengaja dan total dari salah satu pilar paling fundamental kehidupan manusia: sistem layanan kesehatan.
Selama 730 hari terakhir, sektor kesehatan Gaza telah mengalami serangan Israel yang tanpa henti dan dahsyat yang secara sistematis telah menghancurkan infrastruktur penting dan kapasitas layanannya.
Skala dan parahnya kehancuran ini telah mengakibatkan apa yang hanya dapat digambarkan sebagai “genosida layanan kesehatan”, sebuah istilah yang menggambarkan kondisi bencana yang kini mewarnai lanskap kesehatan dan kemanusiaan di Gaza.
Kondisi ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat dan pengambil keputusan internasional, yang kini mempertanyakan apakah layanan kesehatan darurat minimal sekalipun dapat dipertahankan.
Rumah sakit telah secara efektif direduksi menjadi cangkang beton kosong di bawah beban serangan militer yang terus-menerus, baik langsung maupun tidak langsung. Layanan diagnostik dan perawatan hampir runtuh.”
Setelah dua tahun perang, Kementerian Kesehatan melaporkan hal-hal berikut:
⚫ Korban Jiwa:
Total korban:
67.200 tewas
169.961 luka-luka
Jumlah korban:
20.179 anak-anak
10.427 perempuan
4.813 lansia
31.754 laki-laki
Tenaga kesehatan:
1.701 tenaga medis tewas
362 ditahan karena penghilangan paksa dan hak asasi manusianya diabaikan
⚫ Runtuhnya Infrastruktur Kesehatan
Rumah Sakit:
25 dari 38 rumah sakit tidak berfungsi sama sekali
13 rumah sakit beroperasi sebagian dalam kondisi yang memprihatinkan
Pusat pelayanan kesehatan primer:
103 dari 157 pusat telah hancur
Hanya 54 pusat yang beroperasi sebagian
⚫ Krisis Pasokan Medis:
Gangguan parah pada rantai pasokan medis dan terhambatnya pengiriman yang aman ke rumah sakit
Jumlah korban yang melonjak telah memperburuk kekurangan pasokan yang menyelamatkan jiwa
Kekurangan telah mencapai titik kritis Level:
55% obat-obatan esensial kehabisan stok
66% bahan medis habis pakai habis
68% perlengkapan laboratorium tidak tersedia
⚫ Kapasitas Tempat Tidur dan Cedera Kritis:
Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit mencapai 225% pada akhir September 2025 — peningkatan yang sangat besar dari 82% pada tahun sebelumnya
Peningkatan tajam dalam penerimaan pasien gawat darurat dan kasus kritis terus membebani fasilitas yang tersisa
⚫ Kehancuran Infrastruktur:
Serangan langsung terhadap fasilitas kesehatan telah menghancurkan sistem pendukung penting
25 dari 35 stasiun pembangkit oksigen hancur
61 dari 110 generator listrik hancur
⚫ Kelaparan dan Malnutrisi yang Memburuk:
Gaza kini mengalami kelaparan parah, sebagaimana diklasifikasikan oleh badan-badan PBB
460 kematian tercatat akibat kelaparan dan malnutrisi, termasuk 154 anak-anak
51.196 anak di bawah usia lima tahun menderita malnutrisi akut
⚫ Pengungsian Paksa dan Penyebaran Penyakit:
Kepadatan di apa yang disebut “zona kemanusiaan” telah memperburuk kondisi kehidupan.
Kurangnya kebutuhan dasar secara total telah menyebabkan meluasnya penyakit, kelangkaan air, dan kerawanan pangan.
⚫ Gagalnya Imunisasi:
Vaksinasi rutin dan darurat telah diblokir.
Cakupan imunisasi anak telah turun menjadi 80%.
Fase keempat vaksinasi polio telah dihentikan, mengancam keberhasilan upaya sebelumnya karena risiko penyakit meningkat.
⚫ Disabilitas dan Kebutuhan Jangka Panjang:
4.900 orang dengan amputasi dan disabilitas permanen membutuhkan dukungan mendesak, alat bantu, dan rehabilitasi jangka panjang.
⚫ Evakuasi Medis Ditolak:
Penutupan perlintasan perbatasan telah mencegah 18.000 pasien mengakses perawatan di luar negeri, termasuk 5.580 anak-anak.
⚫ Kepahlawanan yang Berkelanjutan di Bawah Tembakan:
Terlepas dari semua risiko dan kehancuran, tim medis di Gaza terus menjalankan tugas kemanusiaan dan nasional mereka — di bawah ancaman terus-menerus terhadap nyawa mereka sendiri dan nyawa pasien mereka.
🔴 Mendesak Ajakan Bertindak:
Menyikapi kenyataan yang memprihatinkan ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan seruan mendesak kepada semua pihak terkait untuk:
•Segera melakukan intervensi dengan langkah-langkah tanggap darurat yang komprehensif
•Memastikan pengiriman pasokan dan peralatan medis yang aman
•Meminta pertanggungjawaban pendudukan Israel atas penghancuran sistem layanan kesehatan Gaza yang berkelanjutan
•Menjaga hak-hak medis pasien dan korban luka
•Menjamin perlindungan dan keselamatan tim medis dan tanggap darurat. (red/teraskabar)