Gubernur Sulteng akan Meninjau Lokasi Gempa Bumi di Sigi Hari Ini

Sudaryano Lamangkona. Foto: Biro Adpim Setdaprov

Palu, Teraskabar.id Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H. Rusdy Mastura dijadwalkan akan berkunjung ke lokasi pengungsian korban gempa bumi, Kabupaten Sigi, hari ini, Kamis (10/8/2023).

“Hari Kamis besok, Gubernur Rusdy Mastura bersama rombongan direncanakan akan meninjau secara langsung lokasi bencana gempa bumi di Kabupaten Sigi,” kata Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Santik Provinsi Sulteng, Sudaryano R. Lamangkona saat memimpin rapat koordinasi dalam rangka update data dan informasi perkembangan bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Sigi.

Baca jugaAkris Fattah Dilantik Jadi Kepala BPBD Sulteng, Arfan Gantikan Fahruddin

Secara virtual, Kadis Kominfo Santik memimpin rapat dari ruang rapat Diskominfo Santik Sulteng, Senin (7/8/2023). Rapat ini dihadiri Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng Akris Fatah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Andy A. Sembiring, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Palu Bambang, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulteng Sukri, Wahana Visi Indonesia, Wagsit dan beberapa peserta lainnya.

Sudaryano mengatakan, pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan mengupdate informasi, berkaitan dengan fenomena gempa yang terjadi di Kabupaten Sigi. Agar publik dapat mengetahui informasi terkini gempa Sigi.

Menurutnya, satu hal yang perlu dilakukan saat ini, yakni ; penanganan pengungsi, ketersediaan logistik serta penanganan lainnya terutama balita, disabilitas dan lanjut usia.

Baca jugaMensos Risma Kunjungi Pengungsi di Desa Pakuli Utara Sigi Gunakan Roda Dua

Khusus bayi dan anak-anak dibutuhkan penanganan khusus melakukan trauma healing. Sebab rasa trauma masih menghantui para pengungsi atas kejadian gempa pada tahun 2018 lalu.

  Mantan Kades Malino Mengelak Soal Penyerahan Fee TTG Rp100 Juta

Mencermati informasi beberapa persoalan penanganan pengungsi di lapangan, pada kesempatan itu, Sudaryano mengajak seluruh pihak untuk terus melakukan koordinasi pada saat di lapangan. Selain itu, manajemen lapangan dalam melakukan distribusi logistik harus terus dibangun agar semuanya berjalan dengan baik. Hal ini harus menjadi perhatian bersama.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulteng Akris mengatakan, perkembangan saat ini khususnya di Desa Lembantongoa, yang mengungsi dilapangan kurang lebih sebanyak 216 jiwa, Saat ini para pengungsi masih membutuhkan logistik dan tenda.

Baca jugaKorban Gempa Palolo, Nasdem Sulteng Salurkan Bantuan ke Pengungsi di Kamarora Sigi 

“Saat ini kondisi sudah mulai normal. Walupun sesekali masih terjadi gempa tapi sudah tidak terasa,”  kata mantan kepala pelaksanan BPBD Kabupaten Donggala itu.

Selanjutnya, Akris juga menjelaskan bahwa saat ini, BPBD telah mendirikan pos yang berlokasi di lapangan sepak bola, dusun satu depan Kantor Desa Lembantongoa.

“Jika ada instansi pemerintah Provinsi, Kabupaten dan vertikal yang ingin memberikan bantuan bisa langsung datang ke posko BPBD, hal dilakukan untuk mempermudah pendistribusian bantuan kepada pengungsi,” jelas Akris.

Baca jugaSulteng dan DKI Jakarta Bangun Kerjasama Baru, Libatkan Perseroan Dua Daerah

Kemudian, Bambang dari BMKG juga menjelaskan, berdasarkan pantauan dari BMKG, gempa pertama terjadi pada Minggu, 6 Agustus 2023 dengan goncangan sebanyak 34 kali, Senin, 7 Agustus 2023, terjadi goncangan sebanyak 14 kali, Selasa, 8 Agustus 2023, terjadi goncangan sebanyak 8 kali.

“Tadi pagi pukul 07.39 Wita, terjadi gempa dengan kekuatan 3,1 skala richer dengan kedalaman 5 kilometer,” sebut bambang.

  Seleksi Anggota KPU Sulteng 2023, 100 Bacalon Mendaftar Melalui SIAKBA

Ia juga menjelaskan bahwa, tim dari BMKG Kota Palu sudah melakukan Micro Zonasi dan menemukan tiga titik lokasi di Desa Lembantongoa. Dan, dengan melihat trennya, gempa susulan sudah berkurang dan kekuatan gempanya sudah menurun.

Baca jugaGempa Kembali Terjadi di Pantai Barat Donggala

“Masyarakat sudah paham terkait mitigasi bencana gempa bumi, kalo ada gempa dia keluar dan semacamnya,” ujarnya.

Kemudian, tim BMKG juga dibantu oleh BPBD Kabupaten Sigi dalam hal mengecek kondisi rumah warga terdampak bencana.

Lebih lanjut, Sukri dari PMI Provinsi Sulteng juga melaporkan bahwa Tim dari PMI Provinsi Sulteng sudah berangkat lokasi tepatnya di Desa Lembantongoa. Namun, yang memprihatinkan adalah akses menuju lokasi yang sulit dilewati.

“Dari sisi kesehatan, di lokasi pengungsian banyak berkeliaran nyamuk. Dari Tim PMI sudah menyiapkan selimut, kelambu dan terpal untuk antisipasi,” ungkapnya.

Sukri juga menerangkan bahwa pada saat pengantaran logistik ke lokasi terjadi kesalahpahaman antara masyarakat dan para relawan yang membawa logistik menuju lokasi gempa. Namun, hal tersebut sudah teratasi dengan baik. (teraskabar)

Terkait