Morut, Teraskabar.id– Jaringan Advokasi Pemberdayaan Masyarakat pesisir Indonesia (JARI) mengkritisi pelaksanaan orientasi kader posyandu terintegritas kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Morowali Utara(Morut), di salah satu hotel di Kabupaten Banggai, belum lama ini.
Direktur JARI, Burhanudin Hamza, kepada media ini, Senin (9/6/2025), mempertanyakan alasan pelaksanaan kegiatan orientasi kader posyandu terintegritas kesehatan dilaksanakan di luar wilayah Kabupaten Morowali Utara di saat pemerintah pusat tengah gencar-gencarnya melaksanakan efisiensi anggaran.
Menurutnya, kegiatan ini tidak tepat untuk dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Morut selaku penyelenggara di tengah efisiensi anggaran, dengan memboyong banyak orang ke luar daerah dan pelaksanaannya di suatu hotel. Jika kegiatan ini sangat mendesak dan perlu untuk diketahui oleh masyarakat, bisa dilakukan kegiatannya di Kabupaten Morut.
“Ini jelas menggerus anggaran daerah, apalagi kegiatannya dibuat di dua kabupaten yakni, Poso dan Kabupaten Banggai,” ujar Bur panggilan akrab Burhanudin.
Selain itu, kata Bur, jika kegiatannya dibuat di Kabupaten Morowali Utara, justru sejalan dengan semangat efisiensi anggaran yang dicanangkan Presiden Prabowo. Begitupula dari sisi ekonomi, terjadi multiplayer efek bagi dunia usaha perhotelan di Kabupaten Morowali Utara.
“Ini justru sebaliknya, dibuat di luar daerah, hanya membesarkan pengusaha yang bukan berada di daerah kita yang nota bene perusahaannya bayar pajak pada pemerintah daerah Kabupaten Morut,” sesalnya.
Selaku Direktur JARI, Burhanudin meminta pihak DPRD segera mengundang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali Utara untuk meminta penjelasan mengenai alasan pelaksanaan kegiatan itu di luar Kabupaten Morowali Utara, melalui agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitra kerja.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Morowali Utara, Arman Marundu, dihubungi media ini pada Senin malam (9/6/2025), mengaku kaget setelah mengetahui ada kegiatan orientasi kader posyandu terintergritas kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Morut dan itu tidak pernah diketahui oleh DPRD, serta sumber pembiayaannya dari mana?
Menurut Politisi Partai Geindra ini, kegiatan tersebut tidak pernah dibahas oleh DPRD terkait anggaranya. Karena, saat ini pemerintah pusat tengah melakukan efisiensi anggaran.
Bahkan menurut Arman, anggota DPRD Kabupaten Morowali Utara pun kena imbas efisien anggaran hingga 50%. “Makanya, saya kaget ketika mendengar dengan ada kegiatan orientasi dilaksanakan di luar kabupaten dan pelaksanaannya dilaksanakan di suatu hotel,” ujarnya.
Sekaitan dengan polemik ini, pihak sekretariat DPRD Morut akan menyurat ke Dinas Kesehatan Morowali Utara besok, untuk hadir pada RDP, Kamis (12/6/2025).
Sementara itu, Yuspen Katuwu yang dikonfirmasi melalui pesan whatshapp terkait kegiatan orientasi kader posyandu selama tiga hari di salah satu hotel di Luwuk Banggai, hingga berita ini ditayangkan belum membaca pertanyaan dari media ini.
Dalam vidio tiktok yang beredar di masyarakat Morut, Yuspen Katuwu selaku panitia terlebih dahulu ikut membantu mempromosikan hotel, di mana kegiatan orientasi dilaksanakan. (erny/teraskabar)