Morowali, Teraskabar.id – Kesepakatan PT Vale dan FPRLT menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan masyarakat lingkar tambang. Kesepakatan antara PT Vale dan Front Perjuangan Rakyat Lingkar Tambang (FPRLT) mencerminkan hasil nyata dari gerakan rakyat Morowali yang bersatu bergerak sekaligus menegaskan komitmen bersama untuk memperjuangkan keadilan ekonomi, pemberdayaan masyarakat desa, dan penataan sistem ketenagakerjaan yang lebih transparan di wilayah tambang.
Ketua BUMDes Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Bustam, yang juga merupakan salah satu komponen aksi FPRLT, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali yang telah berperan aktif mengawal proses hingga tercapainya kesepakatan. Ia menyebut bahwa hasil ini merupakan kemenangan moral bagi seluruh rakyat lingkar tambang.
Dalam pernyataannya, Bustam menegaskan bahwa kehadiran Wakil Bupati Morowali, Iriana Iliyas, dan Ketua Komisi III DPRD Morowali, Sadak Husain membersamai aksi demonstrasi, menunjukkan bahwa pemerintah daerah benar-benar mendengar dan merespons aspirasi masyarakat.
“Saya juga berterima kasih kepada aparat TNI-Polri yang telah mengawal jalannya aksi hari ini secara aman, tertib, dan kondusif. Kesepakatan PT Vale dan FPRLT tidak hanya menyelesaikan tuntutan sesaat, tetapi menjadi pijakan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di 13 desa lingkar tambang,” ucap Bustam, Senin (13/10/2025).
Salah satu poin penting dalam kesepakatan PT Vale dan FPRLT tersebut adalah penerimaan tenaga kerja lokal dengan komposisi 70% dibandingkan 30% non-lokal tanpa syarat pengalaman kerja.
Selain itu, PT Vale juga menyetujui pemberdayaan pengusaha lokal, peningkatan peran BUMDes, penerapan upah minimum sektoral, serta perbaikan sistem kontrak kerja di seluruh kontraktor. Langkah ini dianggap sebagai terobosan besar menuju tata kelola tambang yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Aksi yang dikomandoi oleh Asnan As’ad, Ketua APDESI Morowali sekaligus Koordinator Lapangan FPRLT, berlangsung dengan damai dan berujung pada penandatanganan berita acara kesepakatan yang disaksikan langsung oleh pihak pemerintah daerah. Kesepakatan Vale dan FPRLT ini menandai era baru hubungan industrial di wilayah tambang, di mana keadilan sosial dan partisipasi masyarakat menjadi pondasi utama.
Bustam menutup pernyataannya dengan menyerukan agar seluruh pihak bersama-sama mengawal implementasi kesepakatan tersebut. Ia menegaskan bahwa perjuangan rakyat lingkar tambang belum berakhir, namun kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa kekuatan kolektif masyarakat dapat menghadirkan perubahan yang adil dan berkelanjutan. (Ghaff/Teraskabar).