Palu, Teraskabar.id – Pemilihan kepala daerah seluruh Indonesia 2024 serentak menjadi taruhan citra positif pemerintahan RI di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran. Sukses dan profesionalitas penyelenggara akan menjadi alat ukur preseden baik.
Sisa 26 hari jelang pemungutan suara, dengan agenda Debat Publik II diselenggarakan, Devisi Hukum Koalisi Sangganipa meminta penyelenggara, KPU Sulteng untuk profesional. Kompak dan solid komisionernya menyelenggarakan tahapan demi tahapan.
Baca juga: Mencuat Dugaan Keberpihakan Oknum Aparat Jelang Pilgub Sulteng 2024, Tim Hukum Sangganipa Bereaksi
Pernyataan Devisi Hukum Koalisi Sangganipa merujuk hasil rapat tim koalisi partai dan koalisi relawan dengan LO, Moh Sapri yang mengabarkan situasional rapat persiapan debat.
‘’Rapat koordinasi sempat ditunda kemarin malam sampai dini hari. Paginya juga ditunda. Baik Ketua KPU dan EO belum sempurna menyiapkan penyelenggaraan. LO kami sempat walk out karenanya. Anggota KPU lainnya juga demikian. Kedua soal pengamanan massa, ruang Paslon dan lainnya. Kita semua punya komitmen Pilkada damai. Jangan ada agenda lain yang kini kami terus mencari kebenarannya. Kita sedang belajar berdemokrasi yang baik, damai dan profesional,’’ ujar Agus Salim SH, salah satu tim Devisi Hukum Koalisi Sangganipa Ahad malam (3/11/2024) di markas Koalisi Relawan Sangganipa usai rapat.
Agus juga mengusulkan ke aparat kepolisian agar mempertimbangkan pengamanan ruas jalan depan lokasi acara Debat Publik. Sebaiknya ditutup akses lalulintas. Dengan demikian memudahkan untuk ketertiban dan keamanan massa yang akan datang mendukung para Paslon.
Baca juga: Koalisi Sangganipa: Debat Perlu Data, Cudy Beri Leluasa Wagub di Panggung
‘’Harus ditutup akses jalan sementara. Karena akan banyak risiko bila Lalin tetap dibuka bakal macet juga. Rawan juga,’’ terangnya.
Advokat rakyat, sapaan Agus, juga menyerukan semua pendukung saling hormat menghormati. Tidak memancing situasi dan kondisi. Karena pengalamannya Pilgub 2015 lalu acara debat sempat diberhentikan karena ketegangan antarpendukung.
‘’Saya ingatkan karena pernah terjadi. Jangan lupa bahwa pernah terjadi 2015 lalu. Pendukung fanatik dan loyalis Cudy siap menjaga ketertiban dan keamanan membantu aparat,’’ ulasnya.
‘’Ini Palu bung. Kita punya tanggungjawab ketertiban dan keamanan daerah kami. Ingat ini di masa kepemimpinan Presiden Prabowo. 100 hari kepemimpinan beliau salah satunya keamanan Pilkada,’’ tandasnya. (red/teraskabar)
Comment