Rabu, 14 Mei 2025
Home, Umum  

Menyambut Langkah Bupati Donggala Menata Ulang Ruang dan Lingkungan Kita

Menyambut Langkah Bupati Donggala Menata Ulang Ruang dan Lingkungan Kita
Cristian Fernandes Suranawa. Foto: Istimewa

Oleh Cristian Fernandes Suranawa.

MUSIM hujan baru-baru ini menyisakan kepedihan di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Donggala. Genangan air dan kerusakan jalan nasional bukan hanya gangguan teknis, tetapi sinyal penting bahwa ruang dan lingkungan kita butuh perhatian serius.

Di tengah keresahan publik, muncul satu kabar yang memberi harapan: Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, mengambil langkah progresif dengan membentuk Satgas Pengawasan Tata Ruang dan Lingkungan.

Langkah ini tidak sekadar simbolik. Beberapa kunjungan lapangan sudah dilakukan untuk memeriksa langsung aktivitas tambang galian C yang selama ini menjadi sorotan masyarakat. Bupati tampak ingin menyentuh langsung akar persoalan, bukan hanya mendengar laporan dari balik meja.

Sebagai warga Donggala, kami menyampaikan apresiasi tulus atas keberanian dan kepekaan Ibu Bupati dalam menanggapi keresahan publik. Di saat banyak pemimpin daerah menghindari konflik dengan pelaku usaha tambang, Ibu Vera justru memilih turun langsung dan menghadirkan solusi.

Tambang dan Tantangan Penataan Ruang

Kita menyadari, sektor tambang galian C memang menyumbang pendapatan dan lapangan kerja. Namun, harus diakui pula bahwa praktik tambang di Donggala masih menyisakan banyak catatan. Mulai dari aktivitas di luar zona tambang, ketidaksesuaian dengan RTRW, hingga dugaan pelanggaran terhadap standar teknis lingkungan dan lalu lintas.

Banjir di ruas jalan negara, beban armada yang berlebihan, hingga kerusakan daerah aliran sungai adalah bukti bahwa ruang kita sedang menanggung beban terlalu berat. Jika tidak ditata ulang sekarang, maka Donggala bisa menghadapi krisis ruang yang akan merugikan generasi mendatang.

Dukungan untuk Satgas dan Langkah Strategis Lanjutan

Pembentukan Satgas Pengawasan Tata Ruang dan Lingkungan adalah langkah awal yang strategis. Kini, dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan agar satgas ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi menjadi garda pengawas nyata atas setiap aktivitas pembangunan yang menyentuh ruang hidup warga.

  Kades dan Lurah di Banawa Donggala Belajar Cara Mengelola Sampah di Balikpapan

Kami mendorong agar Satgas ini:

  1. Bekerja secara terbuka dan akuntabel, dengan melibatkan unsur masyarakat sipil, akademisi, dan media lokal.
  2. Mengevaluasi seluruh izin tambang, khususnya yang berada di kawasan rawan banjir, dekat permukiman, atau tidak sesuai dengan RTRW.
  3. Melaporkan hasil temuan secara berkala kepada publik, agar masyarakat bisa ikut mengawasi proses penataan ruang secara kolektif.
  4. Mendorong revisi RTRW berbasis data ekologi dan sosial, agar perizinan ke depan tidak lagi menciptakan konflik ruang atau kerusakan lingkungan.

Menata Donggala, Menjaga Masa Depan

Apa yang dilakukan Bupati Vera Elena Laruni hari ini adalah investasi keberanian untuk masa depan Donggala yang lebih tertata dan berkelanjutan. Kami menyadari bahwa menata ruang bukan pekerjaan ringan, karena menyentuh banyak kepentingan. Tapi justru di situlah nilai perjuangannya.

Masyarakat Donggala siap mendukung. Kami percaya bahwa daerah ini bisa tumbuh, bisa membangun, dan bisa menambang—tanpa harus merusak ruang hidup dan warisan ekologisnya.

Langkah awal telah diambil. Kini saatnya kita semua bergerak bersama: menjaga ruang, menata tambang, dan membangun Donggala dengan keberanian dan hati nurani. (***)

Mahasiswa Desa Malino, Kecamatan Banawa Selatan Donggala*