Donggala, Terasakabar.id – Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Donggala menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Kelembagaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) kepada nelayan di Kelurahan Boneoge, Kecamatan Banawa.
Pelaksanaan bimtek pemberdayaan nelayan tersebut sebagai sarana pemantapan peningkatan kualitas sumber daya manusia perikanan yang merupakan implementasi Program ekonomi Biru (Blue Economic). Kegiatan itu dibuka oleh PJ Bupati Donggala, Moh Rifani. Selain membuka Bimtek, Rifani juga menyerahkan sarana perikanan tangkap kepada nelayan setempat.
Baca juga: DKP Sulteng Genjot Persiapan Banggai Laut Jadi Kawasan Industri Halal
Rifani mengatakan Bimtek dan penyerahan sarana tangkap kepada nelayan adalah bukti komitmen Pemkab Donggala untuk perkembangan dan pertumbuhan perikanan tangkap.
Ia menerangkan pembangunan kelautan dan perikanan Donggala yang berada di wilayah pesisir terdapat 16 sejumlah pulau kecil disepanjang pesisir pantai 414 Km, dimana disepanjang bentangan pesisir tersebut dipenuhi dengan berbagai sumber daya perikanan laut dan potensi biota laut yang dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Namun dalam pemanfaatan kekayaan laut lanjut dia, nelayan masih menggunakan alat tangkap sederhana dengan kemampuan operasi terbatas di perairan pesisir.
“Maka dimasa pembangunan ini Pemkab Donggala melalui DKP terus berusaha memodernisasikan perlengkapan penangkapan ikan yang kita miliki,” katanya, Kamis (3/10/2024).
Baca juga: DKP Sulteng dan SFPF Tandatangani RKT untuk Komoditi Perikanan Orientasi Ekspor
Rifani menegaskan, Pemkab berusaha mengganti perahu-perahu yang menggunakan tenaga penggerak dayung dan layar menjadi perahu motor tempel atau kapal, agar daerah penangkapan semakin luas dengan harapan hasil produksinya pun makin besar.
Dikatakannya, Pemkab Donggala juga berusaha terus menerus meningkatkan peralatan nelayan serta memperbaiki dan membangun fasilitas termasuk TPI Boneoge yang akan menjadi sentra produksi ikan tuna.
“Saya berharap agar nelayan penerima bantuan bisa menjaga dan merawat sarana penangkapan ikan, tidak boleh diperjuabelikan, akan tetapi difungsikan dalam aktivitas penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan ekonomi masyarakat pesisir,” tandas Rifani. (jalu/teraskabar)
