Palu, Teraskabar.id – Sejak program BERANI Sehat diberlakukan tujuh bulan silam, jumlah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu melonjak tajam. Rumah sakit rujukan utama di Sulawesi Tengahini mencatat jumlah pasien pada kisaran 700 hingga 800 orang perhari.
Kondisi ini sangat bertolak belakang sebelum program BERANI Sehat digulirkan oleh Gubernur Anwar Hafid bersama wakilnya, Reny A. Lamadjido, RSUD Undata hanya melayani sekitar 200 hingga 300 pasien setiap hari. Perubahan besar ini seolah menghapus stigma orang miskin dilarang sakit karena biaya penanganan medis tak terjangkau bagi kalangan ekonomi lemah.
“Lonjakan ini bukan sekadar angka. Ini bukti nyata bahwa masih banyak masyarakat yang sebelumnya menahan sakit karena takut tidak mampu membayar biaya pengobatan. Kini, dengan hanya menunjukkan KTP, mereka sudah bisa berobat,” ujar Gubernur Sulteng Anwar Hafid.
Menurutnya, BERANI Sehat merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kecil. Dalam kurun tujuh bulan, lebih dari 102.000 warga Sulawesi Tengah telah berobat menggunakan KTP melalui program ini, dengan total biaya pelayanan yang ditanggung Pemerintah Provinsi hampir mencapai Rp50 miliar.
“Kalau sekarang rumah sakit penuh, itu artinya rakyat kita sudah tidak takut berobat lagi. Dulu mereka memilih diam di rumah karena tidak punya biaya. Sekarang, berkat BERANI Sehat, mereka kembali punya harapan untuk sembuh tanpa harus menjual harta benda,” tambahnya.
Melihat antusiasme dan kepercayaan masyarakat yang begitu tinggi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah berkomitmen untuk terus memperkuat sektor kesehatan. Ke depan, Pemprov Sulteng akan mendorong perluasan dan peningkatan kapasitas RSUD Undata menjadi rumah sakit bertaraf internasional. Peningkatan itu tidak hanya menyentuh sisi fasilitas, tetapi juga mutu layanan dan penambahan tenaga dokter spesialis agar masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik tanpa harus berobat keluar daerah.
“RSUD Undata akan kita kembangkan menjadi rumah sakit kebanggaan Sulawesi Tengah, dengan fasilitas modern dan layanan berstandar internasional. Kita ingin rakyat Sulteng mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik di tanahnya sendiri,” tegas Anwar.
Sementara itu, Direktur RSUD Undata Palu, drg. Herry Mulyadi, M.Kes., menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada seluruh tenaga medis yang tetap bekerja dengan dedikasi tinggi di tengah lonjakan pasien yang luar biasa.
“Kami berhadapan langsung dengan manusia yang sakit, dan tentu saja kami juga manusia yang bisa lelah. Tapi semangat kami tidak padam. Kami tidak alergi kritik, namun kami mohon agar kritik disampaikan dengan empati, bukan dengan hujatan,” ujarnya dengan nada haru.
Ia menegaskan, tidak ada kata menolak pasien di RSUD Undata. Meskipun ruang rawat hampir selalu penuh, semangat melayani tetap dipegang teguh oleh seluruh tim medis.
“Program BERANI Sehat sungguh luar biasa. Kami melihat sendiri bagaimana banyak kepala keluarga yang dulu terbaring lemah kini bisa kembali produktif. Melalui aplikasi Sehati, pelayanan juga semakin cepat dan transparan. Dukungan Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Gubernur yang selalu hadir memberi semangat, menjadi sumber kekuatan bagi kami semua,” ujarnya.
Program BERANI Sehat kini menjadi tonggak penting dalam sejarah pelayanan kesehatan di Sulawesi Tengah, bukti bahwa ketika pemerintah hadir dengan ketulusan, rakyat pun kembali berani untuk hidup sehat dan produktif kembali. (red/teraskabar)