Palu, Teraskabar. id– Kehadiran perusahaan tambang PT Citra Palu Minerals (PT CPM) yang berinvestasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) bisa membangun Kota Palu lebih maju dengan tetap menjaga keharmonisan dan kearifan lokal masyarakat Poboya.
Karena keberadaannya dekat dengan permukiman warga Poboya dan lingkar tambang serta akses mudah menuju perkotaan.
Harapan tersebut disampaikan Plt Ketua Dewan Adat Poboya, Haerul, kepada media ini, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga : YLK Sulteng Menggelar Lomba dan Dialog Pelayanan
Namun saat ini katanya, kehadiran perusahaan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Karena di satu sisi warga Poboya sudah sejak lama mendiami lokasi sebelum adanya perusahaan dengan bercocok tanam dan menambang secara turun temurun.
“Saat ini, warga Poboya mengahadapi persolan agar ada solusi tambang bagi warga Poboya sehingga bisa memenuhi dan menopang kebutuhan keluarga,” kata Haerul yang juga sekretaris Dewan Adat Poboya.
Baca juga : Bentrok Aparat dengan Warga di Lokasi Tambang Emas Poboya, Ini Penjelasan Polisi
Untuk mencari solusi terhadap persoalan tambang Poboya tersebut kata Eso panggilan akrabnya, telah diupayakan oleh para tokoh masyarakat, tokoh adat, bersama pemuda Poboya melalui dialog dan pertemuan dengan Gubernur Sulteng, Wali Kota Palu, Komnas HAM Sulteng dan pihak perusahaan. Upaya tersebut telah ditempuh agar aspirasi warga Poboya dapat diterima dengan baik dan ada solusi tambang yang tepat bagi warga.
“Selalu mengajak tokoh masyarakat, tokoh adat dan pemuda untuk berdialog dalam menyelesaikan persoalan tambang,” ujarnya.
Untuk itu lanjutnya, ia berharap kepada pemerintah dan perusahaan dapat memperhatikan nasib warga Poboya kedepannya dengan segera memberikan solusi tambang. (teraskabar)