Parimo, Teraskabar.id– Aji Anom, salah satu petani di Dusun 3 Bali Indah Desa Sausu Peore, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp80 Juta akibat akibat banjir merendam sawahnya.
Padi yang baru berusia sekitar 10 hari di atas lahan seluas satu hektare tak bisa lagi diharapkan hasilnya karena tertimbun lumpur yang terbawa banjir.
“Kami merugi akibat sawah yang baru saja ditanami padi rusak dan dipastikan tidak bisa lagi diambil hasilnya karena tergenang air dan dipenuhi lumpur,” kata Aji Anom, Selasa (4/9/2024), di Sausu.
Baca juga: Petani di Sausu Peore Parimo Terancam Gagal Panen, Ratusan Hektare Sawah Terendam Banjir
Ia mengaku, pasrah dengan keadaan sawah miliknya yang diterjang banjir malam itu.
“Jadi kalau sudah begini dipastikan tidak bisa lagi diambil hasilnya,” ungkapnya.
Menurut Aji Anom, banjir melanda Desa Sausu Peore dan sekitarnya sekira pukul 03.00 Wita.
“Jadi, paginya air sudah meluap dengan ketinggian sampai dada orang dewasa,” ungkapnya.
Ia berencana kembali menggarap sawahnya tapi harus rela menunggu air surut hingga tiga hari lamanya.
Baca juga: Tiga Desa Terendam Banjir di Parimo, 350 Jiwa Terdampak
Belajar dari musibah banjir ini, ia berharap pemerintah terkait bisa memperhatikan nasib para petani di daerah itu.
“Saya hanya berharap agar pemerintah memperhatikan kami para petani yang mengalami kerugian seperti ini,” ujarnya.
Selain Aji Anom, sejumlah petani di wilayah itu, juga mengalami hal yang serupa. Kata dia, selain tanaman padi, kebun dan tambak udang pun ikut terendam.
Baca juga: Ratusan Pohon Tanaman Buah Ditanam di Desa Binangga Parimo
“Kami petani di wilayah ini menderita kerugian karena tanaman padi yang baru berumur 10 hari rusak dan gagal tumbuh akibat banjir ini,” keluhnya.
Pada tahun 2017 silam kata dia, Sungai Sausu meluap dan merusak tanaman padi mereka. Penyebab banjir akibat pendangkalan sungai. (wad/teraskabar)