Rabu, 26 Maret 2025

Seruan Hamas Untuk PBB Tekan Israel Patuhi Gencatan Senjata

Tanggapi Laporan Tak Akurat, Qatar Tegaskan Komitmen Mendukung Palestina
Korban warga sipil akibat pendudukan Israel di Jalur Gaza terus bertambah.

Gaza, Teraskabar.id – Gerakan Perlawanan Islam-Hamas menyambut baik persetujuan resolusi gencatan senjata hasil putusan sidang Dewan Keamanan PBB pada Senin (25/3/2024).

Namun, faksi bersenjata terbesar di Jalur Gaza itu menyerukan DK PBB untuk menekan penjajah zionis Israel agar mematuhi gencatan senjata. Seruan ini perlu ditekankan Hamas, karena Israel terbiasa mengingkari kesepakatan.

Baca juga: Militer Israel Perintahkan Warga Sipil untuk Mengungsi dari Gaza Utara

Gencatan senjata yang berlangsung hanya dalam beberapa hari di perang genosida ‘Badai Al-Aqsha’, beberapa bulan lalu saja, militer Israel masih tetap menembaki warga Jalur Gaza. Kebiasaan ingkar itu menjadi perhatian serius Hamas.

Selain menekankan hal itu, Hamas mendesak untuk menghentikan perang genosida serta pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina. “Kami menyambut seruan DK PBB untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza,” ungkap pemimpin Hamas seperti dikutip dari Aljazeera, Senin (25/3/2024) sesaat setelah usai sidang Dewan Keamanan PBB.

Baca jugaSerangan Hamas ke Israel, Satrio Arismunandar: Tujuan Utama Mirip Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogya

Hamas menekankan perlunya mencapai gencata senjata permanen yang mengarah pada penarikan semua pasukan zionis dari Gaza dan kembalinya para pengungsi.

“Kami tegaskan kesiapan untuk segera terlibat dalam proses pertukaran tawanan yang mengarah pada pembebasan tawanan kedua belah pihak. Kami tekankan pentingnya kebebasan bergerak warga dan akses terhadap semua kebutuhan kemanusiaan di seluruh wilayah Jalur Gaza,” ungkap pemimpin Hamas.

Hamas menyampaikan perhargaannya terhadap saudara-saudara di Aljazair dan negara-negara di DK PBB yang berusaha menghentikan agresi militer zionis dan perang pemusnahan etnis Palestina. (teraskabar)

  Berita Mossad Sewa Agen Garda Revolusi Bunuh Haniyeh Pengalihan Isu