Gaza, Teraskabar.id – Tentara pendudukan Israel mengakui bahwa mereka menghadapi masalah kesehatan mental terbesar di antara tentaranya sejak tahun 1973.
Krisis ini terjadi dengan latar belakang perang yang dilancarkan tentara pendudukan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Surat kabar Ibrani “Haaretz” mengutip Kepala Departemen Kesehatan Mental tentara pendudukan, Lucien Lior, yang mengatakan bahwa lebih dari 1.700 tentara menjalani perawatan psikologis setelah partisipasi mereka dalam perang di Jalur Gaza.
Baca juga: Direktur Komite Darurat Syahid Dibom Tentara Israel
Ia menambahkan, lebih dari seribu tentara memerlukan perawatan intensif karena gejala trauma, di tengah ekspektasi bahwa setelah perang, lebih banyak tentara akan datang untuk mencari pengobatan psikologis.
Beberapa pekan yang lalu, tentara pendudukan mengungkapkan bahwa sekitar 30.000 tentara telah menghubungi hotline kesehatan mental mereka sejak awal perang.
“Sekitar 200 tentara diberhentikan dari militer karena masalah psikologis yang mereka derita akibat perang,” kata Lucien dikutip dari QudsN, Ahad (17/3/2024).
Baca juga: Pasukan Pendudukan Israel Terlibat Pertempuran Sengit dengan Hamas di Khan Yunis, Selatan Gaza
Sebelumnya, sumber-sumber Israel mengatakan sekitar 3.000 tentara reguler dan cadangan telah diperiksa oleh petugas kesehatan mental sejak awal perang di Gaza.
Kepala departemen klinis untuk penyakit mental di tentara pendudukan Israel menjelaskan, menurut apa yang dilaporkan oleh saluran Ibrani Kan, bahwa sejak 7 Oktober, ribuan tentara telah diperiksa oleh petugas kesehatan mental di tentara pendudukan.
Sumber: Jaringan Alquds