23 Lakalantas di Sulteng saat Mudik Lebaran 2022

Palu, Teraskabar.id–  23 Lakalantas di Sulteng  saat arus mudik lebaran Idul Fitri 1443 hijriah atau 2022. Dari total kasus Lakalantas tersebut, mengakibatkan lima orang meninggal dunia, 14 luka berat dan 28 luka ringan. Sementara kerugian materil  mencapai sekitar Rp 87 juta.

“23 lakalantas di Sulteng ini adalah data selama enam hari pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala 2022. Baik saat mudik dan usai lebaran,”kata Dirlantas Polda Sulteng, Kombes Pol Kingkin Winisuda, Rabu (4/5/2022).

Baca juga : 51 Kecelakaan di Jalan Tol Arus Mudik 2022

Kingkin yang juga Kasatgasopsda Operasi Ketupat Tinombala 2022 menjelaskan kecelakaan lalu lintas didominasi kendaraan roda dua sebanyak 28 unit dan mobil penumpang enam unit. Selain kecelakaan antarkendaraan, juga tercatat kasus tabrak pejalan kaki dan tabrak lari.

Menurut Kingkin, diperkirakan arus balik di wilayah Sulteng utamanya menuju Kota Palu mulai hari Jumat  hingga Minggu ( 6-8 Mei 2022). Ia berharap, pengendara tetap berhati-hati dan  mengutamakan keselamatan.

Baca juga : Polda Sulteng Mematangkan Kesiapan Hadapi Idul Fitri 1443 H

“Jaga keselamatan  diri,  keluarga dan pengguna jalan lain serta patuhi aturan lalu lintas. Bila capek atau ngantuk saat berkendara dianjurkan untuk istirahat, “ katanya.

Sebagai perbandingan, pada Operasi Keselamatan Tinombala 2022 di wilayah Sulawesi Tengah berakhir pada Senin 14 Maret 2022 pukul 24.00 Wita, terjadi peningkatan Lakalantas.

Operasi yang mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif ini digelar selama 14 hari untuk mewujudkan budaya tertib berlalu lintas dan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tercatat

angka kecelakaan lalu lintas selama 14 hari operasi keselamatan 2022, telah terjadi 40 kasus. Sedangkan tahun 2021 terdapat 28 kasus atau naik 43 persen.

Demikian juga korban meninggal dunia ada 8 jiwa sedangkan di 2021 sebanyak 5 jiwa, naik 60 persen. Luka berat 18 orang di mana pada 2021 sebanyak 11 orang atau naik 64 persen. Korban luka ringan 60 orang, sedangkan pada 2021 sebanyak 38 orang atau naik 58 persen.

Sementara untuk kegiatan polisi lalu lintas seperti pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patrol (turjawali) secara umum selama Operasi Keselamatan Tinombala 2022 mengalami penurunan 10,79 persen, di mana tahun ini terdapat 15.008 kegiatan dan tahun lalu 16.823 kegiatan. (teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *