Morowali, Teraskabar.id – Masyarakat akan tutup jalan hauling PT KPI pada Sabtu (24/10/2025) mendatang. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap PT Kacci Purnama Indah (KPI) yang dinilai tidak menepati komitmen hasil kesepakatan bersama dengan pemerintah daerah dan masyarakat Matarape.
Muhlis, tokoh pemuda asal Desa Matarape, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali, menegaskan dirinya siap berada di garis depan dalam aksi tersebut. Menurutnya, keputusan masyarakat akan menutup jalan hauling bukan tindakan emosional, melainkan hasil dari kekecewaan yang terus menumpuk akibat perusahaan yang abai terhadap kesepakatan resmi.
Muhlis menilai PT KPI/Askon telah gagal menjalankan sejumlah poin kesepakatan yang disetujui bersama. “Kesepakatan itu dibuat demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan, tapi perusahaan mengabaikannya seolah masyarakat tidak punya arti,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
Ia menegaskan, sikap masyarakat akan tutup jalan hauling menjadi peringatan keras bagi perusahaan agar segera memperbaiki hubungan dan menjalankan tanggung jawab sosialnya.
Muhlis menambahkan bahwa pihaknya tidak menolak investasi, selama investasi tersebut tetap mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. “Kami tidak menolak investasi, tapi kami menolak ketidakadilan. Perusahaan harus menghormati hak-hak masyarakat lokal,” tegasnya.
Sebagai penggiat GeraKin dan aktivis buruh, Muhlis menegaskan bahwa perjuangan masyarakat Matarape adalah gerakan moral untuk menegakkan keadilan sosial dan tanggung jawab lingkungan. Ia berharap pemerintah daerah segera turun tangan sebelum situasi semakin panas.
“Aksi masyarakat akan tutup jalan hauling PT KPI bukan untuk mencari keributan, tapi untuk menuntut keadilan. Kalau hak kami terus diabaikan, maka kami akan berdiri di jalan, bukan karena benci, tapi karena ingin keadilan,” tutup Muhlis tegas. (Ghaff/Teraskabar).







