Oleh Andika (Sekretaris Wilayah DPW Partai Gema Bangsa Sulawesi Tengah)
Hari ini, kita sebagai bangsa sedang berada di persimpangan besar. Dinamika global makin tak pasti, harga-harga makin tinggi, dan ketergantungan kita terhadap barang impor makin terasa. Tapi di tengah tantangan itu, ada harapan: arah baru yang sedang ditunjukkan Presiden Prabowo Subianto – yakni berdikari, berdaulat, dan memperkuat produksi dalam negeri.
Inilah arah yang juga kami yakini di Partai Gema Bangsa: bahwa jalan menuju keadilan dan kesejahteraan rakyat dimulai dari kemandirian.
Rakyat Perlu Ruang untuk Bertumbuh
Selama ini, masyarakat, terutama di desa, bekerja keras. Tapi mereka seperti bergerak dalam sistem ekonomi yang belum memberi ruang sepenuhnya untuk berkembang. Banyak yang tidak tahu ke mana harus menjual hasil panennya, tidak punya daya tawar, bahkan kadang tak bisa memilih jenis pekerjaan yang ingin mereka geluti.
Ini bukan semata karena kurang usaha. Ini karena struktur ekonominya belum sepenuhnya berpihak pada mereka.
Presiden Prabowo dalam berbagai pidatonya menekankan pentingnya ketahanan pangan, energi, dan kedaulatan ekonomi. Kami menyambut visi itu, karena rakyat kita tidak ingin terus-menerus menjadi konsumen. Mereka ingin menjadi produsen.
Serbuan Impor, Produksi Dalam Negeri Tertekan
Selama bertahun-tahun, barang-barang dari luar negeri membanjiri pasar kita. Murah, cepat, dan mudah diakses. Tapi dampaknya tidak kecil. Produsen lokal tertekan, petani gulung tikar, pengrajin kehilangan pasar.
Akibatnya bukan hanya ekonomi melemah, tapi juga identitas kita sebagai bangsa produsen ikut pudar.
Presiden Prabowo sudah memberi sinyal untuk membalikkan keadaan ini. Dengan mendorong produksi dalam negeri, meningkatkan anggaran pertahanan pangan, hingga membangun infrastruktur dari desa—beliau sedang membuka jalan agar rakyat bisa berdiri di atas kakinya sendiri.
Saatnya Format Baru untuk Relasi Ekonomi
Di sinilah peran negara menjadi penting. Bukan untuk mengatur segalanya secara kaku, tapi menciptakan format baru bagi relasi ekonomi rakyat. Sebuah sistem yang:
Memberi kejelasan siapa produsen, siapa pembeli, dan siapa yang menjamin harga.
Melindungi pelaku usaha kecil dari gempuran pasar bebas.
Mendorong koperasi, UMKM, pertanian keluarga, dan industri padat karya agar tumbuh.
Kami percaya, arah kebijakan Presiden Prabowo membuka peluang besar untuk ini. Tinggal bagaimana kita, di daerah, di partai, dan di masyarakat, bisa menyambut dan mengisi arah itu dengan inisiatif yang nyata.
Kemandirian Dimulai dari Rumah Tangga
Di Partai Gema Bangsa, kami mendorong kemandirian rakyat dimulai dari rumah tangga. Bahwa tiap keluarga harus punya cara untuk memproduksi sesuatu: entah itu makanan, kerajinan, jasa, atau bahkan ide.
Kalau tiap komunitas punya daya produksi, maka negara punya fondasi ekonomi yang kuat. Ini bukan sekadar urusan ekonomi, tapi juga soal harga diri bangsa.
Satu Nafas dengan Visi Presiden
Kami tidak berjalan sendirian. Arah kami sejalan dengan semangat Presiden: membangun bangsa yang kuat dari bawah, dari rakyat yang bekerja dan memproduksi. Negara kuat bukan karena belanja besarnya, tapi karena rakyatnya berdaya dan tidak tergantung.
Indonesia yang berdikari bukan utopia. Ia hanya butuh keberanian untuk memberi tempat kepada rakyat kecil agar tumbuh.
Dan kalau negara hadir memberi format yang berpihak, rakyat Indonesia akan membuktikan : mereka bisa berdiri tegak, tidak sebagai konsumen dunia, tetapi sebagai pelaku ekonomi yang menentukan nasib bangsanya sendiri. (***)