Palu, Teraskabar.id– Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Ulyas Taha mengimbau kepada umat Islam di Sulawesi Tengah terkait penetapan Iduladha 1443 H, agar memperkecil perbedaan dan mengikuti apa yang diputuskan oleh pemerintah sebagai Ulil Amri.
Sidang isbat yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia kata Ulyas Thaha, sudah dilakukan sesuai dengan prosedur sar’i dan ilmiah, sehingga itulah yang menjadi dasar pemerintah dalam menetapkan hukum bagi masyarakat.
Baca juga : Menag Menetapkan 3 April Awal Ramadan 1443 H
Imbauan tersebut disampaikan Ulyas Thaha menindaklanjuti siaran pers Kemenag RI menetapkan 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan demikian, Hari Raya Iduladha 1443 H jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.
Ketetapan ini berbeda dengan Arab Saudi yang menetapkan 10 Zulhijah 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022. Perbedaan waktu itu disebabkan karena letak Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.
Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah “ghurub asy syams”.
Baca juga : Muhammadiyah Menetapkan Awal Puasa Ramadan 2 April 2022
“Semakin ke arah Barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat. Letak geografis Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, sehingga pada tanggal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi terang,” kata Ulyas Thaha yang saat ini sedang berada di Makkah mendampingi jemaah haji asal Sulteng, Senin (4/7/2022).