Donggala, Teraskabar.id– Warga Desa Malei, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mengaku kesulitan mendapatkan bahan pokok akibat material longsoran menutupi jalan yang merupakan akses utama menuju wilayah tersebut.
“Sampai saat ini jalan tertutup longsor sejak Senin 29 November 2021 dan hingga saat ini belum digusur,” kata Mulyawati Anwar pada akun facebooknya, Sabtu (4/12/2021).
“Di Balaesang Tanjung bukan hanya satu desa, tapi ada beberapa desa di sana,” tambahnya
Ia memastikan, bahwa kejadian yang juga diunggah di linimasa akun facebook miliknya merupakan fakta dan bukan hoaks. Penegasan itu disampaikan Mulyati menyusul beberapa komentar warganet di akun Facebooknya yang dia unggah sebelumnya mengenai bencana longsor yang menimpa jalan utama menuju Desa Malaei, Senin (29/11/2021).
Menurutnya, longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur Desa Malei dua hari terakhir.
“(Akibat) hujan deras minggu lalu. Sudah lebih 1 minggu ini jalan tertutup belum juga digusur,” ujarnya.
Mulyati kembali mengunggah mengenai dampak material longsoran yang menimbun jalan utama menuju Desa Malei. Kini kata Mulyati warga kesulitan memperoleh kebutuhan pokok.
“Sekarang ini sudah banyak masyarakat mengeluh karena mobil-mobil pasar yang membawa kebutuhan pokok tiap minggunya sudah tidak bisa masuk ke kampung,” jelasnya.
Bahkan, ia menyebutkan, sejak terjadi longsor hingga saat ini kebutuhan pokok terpaksa harus dipikul ke Desa Malei karena kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa menembus material longsoran.
“Segala kebutuhan pokok warga tinggal dipikul menyeberangi material longsoran,” ujarnya. (din/teraskabar)