Tragedi Bencana 28 September 2018 Akan Diangkat ke Layar Lebar, Ini Judul Filmnya

Palu, Teraskabar.id– Tragedi 28 September 2018 yang melanda Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong serta perjuangan pemerintah daerah bersama warga untuk bangkit pasca-bencana gempa, tsunami dan likuefaksi akan diangkat ke layar lebar.

Rencana pembuatan film tersebut terungkap saat Tim La Media  bersilaturahmi sekaligus audiensi dengan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Rabu (15/12/2021), di ruang kerja gubernur.

Kunjungan silaturahmi Tim Lamedia tersebut didampingi didampingi Anggota DPRD Sulteng Nyoman Slamet, Produser Excekutif Provinsi Dr. Suaib Djafar,    Produser,  Waliyana, Sutradara Minwari Gunawijaja, serta Pimpinan produksi Muchlis.

Produser Excekutif Dr. Suaib Djafar menjelaskan rencana proyek pembuatan film ini berkaitan kebangkitan pasca-bencana yang terjadi di Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata.

Tim La Media silaturahmi dan audiensi ke Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Rabu (15/12/2021), di ruang kerja gubernur. Foto: Biro Adpim Setdaprov

Film ini nantinya  kata Suaib, akan dibintangi pemain lokal dengan menampilkan objek wisata yang ada di Sulawesi Tengah, kebudayaan sekaligus kado hari ulang tahun kepada rakyat Sulawesi Tengah pada 13 April 2022 mendatang.

Senada disampaikan Suaib,  Anggota DPRD Sulawesi Tengah, Nyoman Slamet menjelaskan  Tim La Media telah melakukan kroscek lokasi syuting serta rekomendasi protokol kesehatan melalui Dinas Kesehatan, serta rekomendasi dari Polda Sulteng.

 Nyoman Slamet sekaligus meminta saran kepada hubernur mengenai lokasi yang akan digunakan syuting untuk pembuatan layar lebar tersebut.

Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura menyambut hangat serta memberikan apresiasi atas kedatangan Tim La Media.

Gubernur berharap Tim La Media dalam pembuatan film agar mempromosikan obyek wisata yang ada di Sulawesi Tengah.

“Kami memiliki Pulau Sombori di Kabupaten Morowali seperti di Raja Ampat. Kami punya Pulau Togean di Kabupaten Tojo Una-una, Pulau Walea di Kabupaten Bangkep, ada Megadeth, pasir putih dan banyak potensi wisata lainnya,” jelas gubernur.

Menurut Gubernur, Provinsi Sulawesi Tengah masih kekurangan produksi film yang berkualitas. Olehnya, ia berharap hasil produksi film nantinya dapat memberikan edukasi serta menarik bagi penonton.

“Kenapa film India dan Korea dapat menarik, demikian pula film latin dan telenovela,” sebut gubernur.

Ia juga berharap dalam pembuatan film ada sebuah human interest sehingga dapat menambah wawasan bagi masyarakat serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.

Sementara itu Pimpinan Program, Muchlis dalam keterangannya, film layar lebar yang berjudul Lukisan Langit akan menceritakan tentang sebuah ketulusan cinta,  ambisi, cita- cita dan kemandirian. Film ini juga menggambarkan sebuah persahabatan, pengertian dan keperdulian. Bahkan, film ini juga mengangkat potensi daerah dari sisi pariwisata , seni budaya serta industri kreatif yang ada. (teraskabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *