Rabu, 19 Maret 2025
Daerah  

Bantuan Beras Berkutu Diterima Warga Desa Pulias Tolitoli

Bantuan beras berkutu
Beras berwarna kekuning-kuningan, berkutu dan berbau diklaim diterima warga Desa Pulias, Ogodeide, Tolitoli. Foto: Istimewa

Tolitoli, Teraskabar.id – Bantuan beras berkutu diklaim diterima warga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Pulias, Kecamatan Ogodeide, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Salah seorang warga Desa Pulias inisial AG , kepada media ini, Jumat (1/4/2022), mengatakan, beras yang diterima pada bulan Maret 2022 itu, tidak layak dikonsumsi. Karena selain berbau, warnanya sudah kekuning- kuningan dan berkutu.

Baca juga: Operasi Pasar di Tolitoli, Warga Harus Tunjukkan Kartu Vaksin untuk Peroleh Minyak Goreng

Baca juga: Distribusi Bantuan Korban Banjir Tolitoli Melalui Jalur Laut

” Kami terima berasnya cuma karungnya yang bagus, setelah dilihat berasnya, warnanya kekuning- kuningan, berbau dan sudah muncul kutunya. Bahkan ketika dimasak, berasnya dicampur dengan beras berkualitas bagus baru bisa dikonsumsi, karena kalau tidak dicampur berbau,” keluh AG, salah seorang warga penerima yang disamarkan identitasnya karena pertimbangan tertentu.

AG menyampaikan, pada bulan Maret 2022 dana Program Keluarga Harapan (PKH) BPNT yang diterima di kantor Desa Pulias sebesar Rp 600 ribu untuk tiga bulan.   Kemudian pihaknya bersama penerima PKH lainnya wajib membeli di salah satu e-Warung yang sudah ditentukan.  Karena ada surat pernyataan yang disampaikan kepada penerima PKH, jika tidak mengambil di e-Warung yang sudah ditunjuk, maka bantuan berikutnya akan dipersulit.

” Iya kami di wajibkan belanja di e-Warung yang sudah ditunjuk, karena disampaikan pemberitahuan kepada penerima,” ujarnya.

Terpisah, Ketua LSM Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) DPD Sulteng Hendri Lamo, SE dihubungi media ini terkait dugaan beras berkutu yang diterima sejumlah masyarakat penerima Bantuan Sosial (Bansos) PKM BPNT mengatakan, jika benar masyarakat menerima beras yang kualitasnya tidak layak konsumsi ini sudah keterlaluan dan tidak manusiawi.

  Aksi Pencurian Ternak Sapi di Sigi, Pelaku Membantai Hewan Curian dan Menyisakan Kulit dan Jeroan

” Kalau benar masyarakat terima beras yang sudah berbau dan berkutu apalagi warnanya sudah kekuning- kuningan, ini sangt keterlaluan dan tidak manusiawi,” tegasnya.

Hendri Lamo menjelaskan di surat edaran Kementerian Sosial (Kemensos) RI, percepatan penyaluran bantuan program sembako periode Januari, Februari, Maret 2022 agar bantuan segera tuntas diterima masyarakat.  Serta, memaksimalkan pemanfaatan program bantuan sembako, Kementerian Sosial melakukan percepatan penyaluran, dengan hal- hal yang perlu diperhatikan.

” Sudah jelas Edaran Kemensos RI sejumlah poin yang perlu masyarakat perhatikan,  yakni bantuan program sembako Januari, Februari, Maret 2022 disalurkan melalui PT. Pos Indonesia.  Kemudian setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bebas memilih tempat pembelian bahan pangan, serta tidak boleh memaksa KPM membelanjakan di salah satu tempat tertentu dan tidak boleh melakukan pemaketan bahan pangan yang akan dibeli KPM,” jelasnya.

Sementara supplier beras H. Rahim dikonfirmasi media ini melalui telepon maupun WhatsApp (WA) belum dapat memberikan keterangan, meskipun nada telepon terdengar aktif.

Pesan singkat melalui whatsapp yang dikirim sejak Jumat (1/4/2022), hingga berita ini ditayangkan, konfirmasi yang dilayangkan media ini belum dijawab. (agus/teraskabar)