Palu, Teraskabar.id– Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura kembali menegaskan ingin mewujudkan gelar pahlawan nasional bagi Guru Tua. Komitmen itu ia sampaikan saat menghadiri haul guru tua.
Nampak para tokoh nasional, pejabat, pemuka masyarakat, ulama, habaib dan Abnaul Khairaat dari penjuru negeri hadir melepas rindu untuk mengenang kiprah Guru Tua.
Baca juga : Haul Guru Tua Raodah Festival 2022 Resmi Dimulai, Ini Pesan Gubernur Sulteng
Hawa Kota Palu yang biasanya terik mendadak sejuk pada Sabtu (14/5/2022), bertepatan dengan Peringatan Haul ke-54 ulama karismatik, pendiri lembaga pendidikan Alkhairaat, Al Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua.
Menurut gubernur, jasa-jasa yang ditorehkan Guru Tua sangat besar untuk kemajuan bangsa ini, melalui pendirian lembaga pendidikan Alkhairaat pada tahun 1930.
Baca juga : Selamat Jalan Pahlawan Demokrasi
Lembaga ini bahkan telah berkembang luas bukan hanya di Palu sebagai pusatnya tapi ke seantero nusantara dengan berdirinya cabang-cabang madrasah dan Perguruan Tinggi Alkhairaat.
Dengan demikian kontribusi Guru Tua kata gubernur tidak diragukan lagi sebagai sosok pencerah dan guru bangsa.
Baca juga: Penguatan Islam Wasathiyah, Polda –Kemenag Sulteng Lakukan Pembinaan Khatib
“Karena itu pada pertemuan yang mulia ini dengan tegas saya sampaikan sebagai gubernur mendukung penuh untuk mengusulkan Beliau sebagai pahlawan nasional dari Sulawesi Tengah,” kata gubernur disambut gemuruh tepuk tangan jamaah haul.
Di bagian lain gubernur mengatakan bahwa Sulteng adalah daerah kaya yang kini menjadi magnet baru investasi.
Baca juga : Tili, Pahlawan Buaya Berkalung Ban di Palu Ramai Diberitakan Media Luar Negeri
Ditambah lagi dengan pemindahan ibukota negara ke Kalimantan membawa keuntungan geostrategis bagi Sulteng yang berhadapan langsung dengan IKN di Pulau Kalimantan.
Karena itu gubernur mendorong generasi muda, para Abnaul Khairaat supaya sinergi dalam membangun dan menyongsong Sulteng sebagai daerah penyangga IKN.
Baca juga : Lewat Gol Cantik, Witan Sulaeman Jadi Pahlawan bagi FK Senica
“Karena itu sumber daya manusia kita harus siap supaya kita dapat menjadi pemimpin peradaban baru Indonesia,” harapnya. (teraskabar)