Gaza, Teraskabar.id – Tercatat 180 angka kelahiran perhari dari para perempuan di Jalur Gaza. Para Perempuan Gaza tersebut melahirkan dalam kondisi pengepungan dan perang berdarah serta destruktif yang terus berlanjut sejak 7 Oktober 2023, sementara mereka menderita kelaparan, kekurangan gizi, dan dehidrasi.
Seorang pejabat PBB mengkonfirmasi bahwa para dokter tidak lagi menangani bayi baru lahir dengan ukuran normal di Gaza. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi lebih dari satu juta perempuan dan anak perempuan di Jalur Gaza, termasuk 650.000 anak dalam usia subur.
Baca juga: Angka Stunting di Sulteng Masih Jauh di Atas Nasional
Dominic Allen, pejabat Dana Kependudukan PBB, mengatakan apa yang terjadi di Jalur Gaza terkait bayi baru lahir sangatlah tragis, terutama dengan kematian sejumlah bayi baru lahir dalam beberapa pekan terakhir akibat kekeringan dan kekurangan gizi, serta ketakutan dan ketakutan. Kecemasan bahwa ibu hamil menderita perpindahan dan perpindahan berulang-ulang dari satu tempat ke tempat lain secara bersamaan, disertai rasa lapar dan dehidrasi.
Dia menambahkan bahwa para ibu di Gaza, alih-alih menempatkan anak-anak mereka di gendongan mereka, malah menempatkan mereka di antara mayat dan orang meninggal.
Dia menunjukkan kurangnya anestesi yang dibutuhkan oleh wanita hamil yang menjalani operasi caesar, dan mengecam penolakan pasukan pendudukan untuk mengizinkan masuknya pengiriman bantuan milik Program Kependudukan PBB.
Baca juga: Yazan Bocah Gaza Syahid, Potret Kelaparan Ekstrem Melanda Warga
“Selama saya berada di Gaza, saya melihat mimpi buruk yang lebih besar dari krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis kemanusiaan, dan kenyataannya lebih buruk dari apa yang dapat saya gambarkan, apa yang ditunjukkan dalam gambar, dan apa yang dapat Anda bayangkan,” kata Dominic Allen.
Pejabat PBB tersebut menceritakan rincian saat dia melintasi pos pemeriksaan militer, dan mengatakan, seorang anak, mungkin berusia lima tahun, berjalan dalam ketakutan, mengangkat tangannya ke udara. Sementara saudara perempuannya berjalan di belakangnya sambil membawa bendera putih.
Sumber: Qudsn.co