Palu, Teraskabar.id – Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) memperbarui Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (15/12/2023), untuk terus meningkatkan pelestarian ikan endemik Capungan Banggai atau Banggai cardinalfish (BCF) dan pengelolaan kolaborasi untuk perikanan gurita di Kabupaten Banggai Laut dan Banggai Kepulauan, Sulteng.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran DKP Provinsi Sulawesi Tengah, DKP Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kabupaten Banggai Laut, perwakilan kelompok nelayan gurita dari desa Kalumbatan, Lobuton, dan Popisi, serta pendamping lapangan Yayasan LINI.
Baca juga: SFP dan DKP Sulteng Sosialisasi dan Diskusikan Pengelolaan Kolaboratif Perikanan Gurita
Melalui kemitraan periode 2021 – 2023, LINI dan DKP Sulteng bersama dengan masyarakat pesisir dan kelompok nelayan, berupaya untuk melestarikan sumberdaya ikan dan habitatnya. Kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan adalah restorasi terumbu karang dengan menggunakan terumbu buatan dilakukan di Desa Bone Baru, Popisi dan Kalumbatan-Lobuton dengan menurunkan sebanyak 404 struktur fishdome, rotibuaya dan hexaframe.
Upaya kolaborasi bersama dengan kelompok nelayan gurita dan Pemerintah Desa Popisi, Bone Baru, Kalumbatan dan Lobuton telah berhasil melaksanakan kegiatan buka tutup wilayah penangkapan gurita seluas 576 Ha di tahun 2023.
Kegiatan buka tutup yang dilakukan selama 3 bulan, telah terbukti memberikan manfaat untuk nelayan gurita, dengan meningkatnya jumlah hasil tangkapan dan ukuran gurita yang lebih besar.
Baca juga: Karena Cuaca Buruk, Nelayan Hilang saat Mencari Gurita di Pulau Timpaus
Pada bulan November tahun 2023 kegiatan pemantauan populasi ikan BCF di 16 wilayah sebaran aslinya, dilakukan sebagai ulangan pemantauan tahun 2021, dengan hasil menunjukkan adanya peningkatan populasi BCF di beberapa lokasi. Dengan status BCF sebagai jenis ikan yang dilindungi terbatas berdasarkan KepMen KP No. 49 tahun 2018, maka konservasi dan upaya pemanfaatan perlu terus dipantau.
Kepala DKP Provinsi Sulawesi Tengah Moh. Arif Latjuba, menyampaikan melalui dukungan berbagai mitra lokal, nasional dan internasional, salah satunya adalah LINI, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah akan terus melakukan upaya konservasi dan pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan secara kolaboratif yang melibatkan semua pemangku kepentingan.
Direktur Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) Gayatri Reksodihardjo menyebutkan, kemitraan dengan DKP Sulteng dan berbagai pihak, sangat penting dalam mencapai upaya konservasi dan pengelolaan sumberdaya ikan yang tepat, optimal dan inklusif.
Baca juga: Festival Budaya Moraa 2022, Kadis Dikbud Sulteng: Magnet Peningkatan Wistawan
Masyarakat pesisir di Kabupaten Bangkep dan Balut, serta pemerintah kabupaten dan desa sangat menyambut baik upaya yang telah dilakukan selama ini.
“LINI sangat berterima kasih kepada DKP Provinsi Sulawesi Tengah atas ajakan untuk melakukan pembaharuan Kerjasama Kemitraan periode 2024 – 2026,” ujarnya.
Pendekatan kemitraan dimana pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan LSM sebagai pendamping masyarakat, dapat memperkuat inisiasi pengelolaan berkolaborasi yang sedang dirintis oleh DKP Sulteng dalam pengelolaan gurita. Sehingga program pelestarian dan perlindungan sumberdaya ikan yang dibangun akan terus meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil dan sumberdaya yang terjaga. (teraskabar)