Palu, Teraskabar.id – Perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah di 4 kabupaten/kota, tingkat inflasi pada bulan April 2024 atau m-to-m sebesar 0,05 persen. Sedangkan inflasi y-to-d sebesar 1,12 persen.
“Tingkat Inflasi bulanan Sulawesi Tengah pada April 2024 sebesar 0,05 persen, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 0,55 persen,” kata Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary, Kamis (2/5/2024), pada press rilis yang dilaksanakan setiap awal bulan berjalan, kali ini dilaksanakan di tempat yang sama, ruang video converence BPS Sulawesi Tengah.
Baca juga: Gagal Tangani Masalah Pangan, Daerah akan Mendapat Surat Cinta Mendagri
Simon Sapary pada kegiatan yang dihadiri Kepala Dinas Kominfo Santik Provinsi Sulteng Sudaryano Lamangkona, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Nelson Metubun, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulteng tersebut, secara rinci menyebutkan Tingkat inflasi bulan April 2024 secara m-to-m untuk 4 kabupaten/kota di Sulteng.
Inflasi m-to-m atau bulanan untuk Luwuk adalah -0,53 persen. Tiga komoditas penyumbang terbesar terhadap inflasi di Luwuk yaitu telur ayam ras, angkutan udara, daging ayam ras. Sedangkan 3 komoditas penyumbang terbesar deflasi adalah, beras, bahan bakar rumah tangga, ikan selar atau ikan tude.
Selanjutnya, inflasi m-to-m untuk Morowali mencapai 0,11 persen. Tiga komoditas penyumbang terbesar terhadap inflasi di daerah kaya tambang itu adalah tomat, bawang merah, ikan kembung/ ikan gembung.
Inflasi m-to-m untuk Tolitoli sebesar 0,94 persen. Tiga komoditas penyumbang terbesar terhadap inflasi di kota Cengkeh itu adalah bawang merah, cabai rawit, sigaret kretek mesin (SKM).
Baca juga: Rokok Penyumbang Inflasi Gabungan Dua Kota di Sulteng
Sedangkan di kota Palu pada April 2024 mengalami deflasi 0,08 persen. Tiga komoditas penyumbang terbesar terhadap inflasi di ibukota provinsi Sulteng itu adalah emas perhiasan, tomat, bawang merah.
“Jadi Luwuk dan kota Palu mengalami deflasi, sedangkan Morowali dan Tolitoli mengalami deflasi,” kata Simon.
Secara gabungan untuk 4 kabupaten/kota di Sulteng, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi m-to-m pada April 2024, di antaranya tomat, bawang merah, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan angkutan udara.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi m-to-m, di antaranya beras, ikan selar, ikan cakalang, bahan bakar rumah tangga, dan ikan ekor kuning.
Baca juga: Komoditas Makanan Penyumbang Deflasi di Palu di Oktober 2022
Sementara secara y-on-y, 4 kabupaten/kota di Sulteng pada April 2024 terjadi inflasi sebesar 3,40 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,47 pada April 2023 menjadi 106,99 pada April 2024.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Toli-Toli sebesar 7,21 persen dengan IHK sebesar 112,81 dan terendah terjadi di Luwuk sebesar 2,23 persen dengan IHK sebesar 106,43.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sejumlah indeks kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, yaitu sebesar 9,09 persen. (teraskabar)