Jalur Gaza, Teraskabar.id – Setelah berhari-hari dikepung dan menjadi target penembakan oleh militer penjajah Israel, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan hari ini, Selasa (26/3/2024), bahwa Rumah Sakit Al-Amal di kota Khan Yunis Jalur Gaza, Palestina, sudah menghentikan operasional pelayananannya secara permananen.
Pengumuman ini muncul setelah pasukan pendudukan memaksa awak rumah sakit dan korban luka untuk mengungsi dan menutup pintu masuknya dengan penghalang tanah, setelah pasukan pendudukan kembali mengepung rumah sakit tersebut di tengah penembakan yang hebat dan tembakan senjata berat ke arah rumah sakit, yang menyebabkan kematian.
Baca juga: Pasukan Pendudukan Israel Terlibat Pertempuran Sengit dengan Hamas di Khan Yunis, Selatan Gaza
Sebagaimana dikutip dari Jaringan AlqudsN, bahwa sejumlah warga Palestina, salah satunya merupakan anggota tim ruang operasi darurat di Jalur Gaza, Amir Abu Aisha, serta seorang pasien yang sedang mendapat perawatan di rumah sakit, dan 3 orang lainnya luka-luka.
Menurut statistik terkini dari kantor media pemerintah di Jalur Gaza pada tanggal 24 Maret 2024 (tidak termasuk Rumah Sakit Al-Amal), jumlah RS yang tidak dapat lagi melayani pasien mencapai 32 unit, sedangkan Puskesmas yang tidak dapat lagi beroperasi secara permanan sebanyak 53 unit. Selain itu, sasarannya adalah 158 institusi kesehatan dan 126 unit ambulans.
Asosiasi tersebut menyatakan bahwa pasukan pendudukan telah menembakkan bom asap ke rumah sakit untuk memaksa staf, pasien, dan pengungsi keluar dari rumah sakit tersebut. Semua yang berada di rumah sakit dievakuasi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah para pengungsi dan beberapa pasien. Kemudian tahap kedua, mereka yang diusingkan adalah staf rumah sakit dan pasien lainnya serta pasien yang terluka.
Baca juga: Penjajah Israel Melakukan 10 Pembantaian 24 Jam Terakhir di Gaza, 88 Syahid dan 135 Luka-Luka
Selama fase kedua, pasukan pendudukan menembaki dua kru asosiasi saat mereka sedang membersihkan puing-puing untuk membuka jalan bagi kendaraan untuk bergerak dengan mudah. Penembakan ini menyebabkan salah satu dari kru asosiasi terluka, sementara nasib yang lain masih belum diketahui.
Pasukan pendudukan kemudian meminta staf medis, dengan todongan senjata, untuk kembali ke Rumah Sakit Al-Amal, lantas menutup semua pintunya dengan penghalang tanah. Pasukan pendudukan juga memaksa staf dan enam orang yang terluka untuk tetap berada di jalan sepanjang malam dalam kondisi yang sangat kritis sebelum mereka bisa kembali ke rumah sakit untuk dievakuasi.
Baca juga: Agree Dukung Digitalisasi Pertanian PMO Kopi Nusantara BUMN
Asosiasi tersebut mengatakan bahwa komunitas internasional gagal memberikan perlindungan yang diperlukan bagi staf, pasien, dan pengungsi, karena rumah sakit tersebut dikepung selama lebih dari 40 hari dan dibom beberapa kali sebelum pasukan pendudukan melanjutkan pengepungan dan memaksa semua orang di dalamnya untuk meninggalkan rumah sakit.
Kini Nasib Rumah Sakit Al-Amal Khan Yunis serupa denga napa yang menimpa Rumah Sakit Jerusalem di kota Gaza, yang tidak dapat digunakan lagi beberapa bulan lalu.
Asosiasi tersebut mengatakan dalam pernyataannya: Penargetan langsung terhadap Rumah Sakit Al-Amal dan para stafnya, menambah catatan Panjang pelanggaran berkelanjutan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap misi medis pada umumnya. (teraskabar)